BAB I. PENDAHULUAN
 1.1 Latar BelakangÂ
Permodalan dibidang agribisnis memiliki peran penting dalam pengembangan dan mendorong tumbuh kembangnya perekonomian. Permodalan berkaitan dengan penyediaan modal yang dilakukan oleh petani sebagi modal usahatani, penggunaan modal serta bagaimana pengawasan terhadap pemanfaatan modal yang tersedia. Permodalan menjadi masalah pokok dalam pembangunan pertanian (Ashari, 2009).Â
Modal ini dibutuhkan dalam menjalankan usahatani khususnya untuk penyediaan sarana produksi pertanian yang terdiri atas input tetap maupun tidak tetap, berupa benih, pupuk, tenaga kerja, maupun peralatan kerja dan teknologi yang digunakan dalam usahatani. Pemerintah hingga saat ini masih berfokus pada beras sebagai pangan pokok utama dalam kebijakan pangan. Hal ini menjadi pendorong tingginya permintaan beras untuk konsumsi masyarakat.Â
Aspek Aspek sistem usaha pertanian tanaman pangan terutama padi menjadi sesuatu yang sangat strategis untuk menjamin ketersediaan beras. Sistem usahatani meliputi pembiayaan sarana produksi pertanian dan penerimaan berupa produksi dan harga menjadi deskripsi penting guna memberikan gambaran hal-hal yang perlu diperbaiki maupun ditingkatkan (Ambarwati, 2019).Â
Pendapatan rumah tangga petani dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya, salah satunya adalah melakukan diversifikasi sumber pendapatan. Diversifikasi pendapatan pada usahatani akan dipengaruhi oleh ketersediaan modal usaha.Â
Program diversifikasi pertanian menjadi salah satu program pembangunan di berbagai wilayah termasuk di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kecamatan Loa Kulu yang merupakan salah satu daerah pengembangan pertanian. Desa Jembayan Dalam merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas wilayah 4.301 Ha. Lahan di desa ini dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan maupun kehutanan. Tanaman yang mendominasi usahatani di Desa Jembayan Dalam adalah Usahatani Padi Sawah.Â
Menurut data pada Profil Desa Jembayan Dalam, terdapat 6 kelompok tani di Desa Jembayan Dalam dengan jumlah anggota sebanyak 149 petani. Desa ini terletak di sekitar lahan pertambangan yang beroperasi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Keberadaan pertambangan diduga dapat memengaruhi produksi dan keberlanjutan usahatani padi. Penelitian (Wardani, 2015) menilai bahwa pengusahaan padi sebagai tanaman pokok dan sebagai pekerjaan pokok di Kawasan sekitar tambang berada pada indicator kurang berkelanjutan.Â
1.2 Rumusan MasalahÂ
1. Bagaimana Sumberdaya Modal Dan Kredit Dalam Mendukung Proses Produksi Pertanian Rakyat ?
1.3 TujuanÂ