Mohon tunggu...
Dola Septiana
Dola Septiana Mohon Tunggu... Penulis - Saya seorang Mahasiswi

Hai, saya tipe orang yang ceria, mudah bergaul dan cukup penuh drama. Saya sangat menyukai menulis puisi, kata-kata, atau bahkan curahan hati. Saya juga suka olahraga, apalagi kalau lagi galau ya, bisa tiap hari nii jogging atau bahkan ngegym. Kalau lagi cape saya sering nangis atau nulis-nulis ga jelas hehehe. Untuk bidang pekerjaan saya lebih ke dalam bidang data-data karna saya teliti. Saya juga seneng kalau bereksplor, nunjukin ide-ide, berbicara depan orang, saya menguasai analisis data. Publik speaking saya bagus, saya tipe yang cepat memahami dan suka ngarang cerita hehehehe. Untuk tulisan saya membaginya menjadi 4 bagian : 1. Artikel tentang pendidikan 2. Diary (Kegalauan) 3. Love (Jatuh Cinta) 4. Cerpen Ok sekian, Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kembali: Strategi Pemulihan Indonesia Pasca-Krisis 1966

26 Oktober 2024   17:23 Diperbarui: 26 Oktober 2024   18:47 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://www.canva.com/

Menurut Patunru (2022), beberapa pelajaran penting yang dapat diambil:

1. Pentingnya koordinasi kebijakan moneter dan fiscal

Tanpa koordinasi yang baik, kebijakan moneter dan fiskal dapat saling bertentangan, menyebabkan ketidakstabilan ekonomi. Koordinasi yang efektif memungkinkan negara untuk mengelola inflasi, menjaga lapangan kerja, dan memacu pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

2. Kebutuhan akan reformasi struktural yang komprehensif

Reformasi struktural memungkinkan ekonomi beradaptasi dengan perubahan global dan mengurangi ketergantungan terhadap sektor-sektor tertentu.

3. Peran krusial stabilitas politik dalam pemulihan ekonomi

 Dengan adanya stabilitas politik, pemerintah dapat dengan lebih efektif menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang diperlukan untuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

D.  Tantangan dan Kritik

Prawiro (2019) menggarisbawahi beberapa kritik terhadap strategi pemulihan tersebut:

1. Ketergantungan berlebih pada modal asing

Ketergantungan berlebihan berisiko melemahkan kemandirian ekonomi negara. Ketergantungan ini membuat ekonomi rentan terhadap gejolak ekonomi global, nilai tukar, serta kebijakan luar negeri yang dapat merugikan ekonomi domestik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun