Sistem keuangan digital sangat bergantung pada infrastruktur teknologi. Jika terjadi gangguan pada sistem ini, seperti serangan siber atau kegagalan perangkat keras, dapat menyebabkan disrupsi besar-besaran dalam sistem pembayaran.
- Ketidaksetaraan Akses Teknologi
Tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital, sehingga dapat memperbesar kesenjangan ekonomi. Keterbatasan infrastruktur teknologi informasi, seperti jaringan internet yang lambat atau tidak merata, menjadi penghalang utama. Kurangnya kepemilikan perangkat digital seperti smartphone atau komputer, terutama di daerah pedesaan atau kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Dan kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi digital membuat banyak orang kesulitan beradaptasi dengan sistem keuangan digital.
Keseimbangan antara Peluang dan Ancaman
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan yang seimbang. Regulator perlu menerapkan kebijakan yang memungkinkan inovasi sambil tetap menjaga stabilitas moneter. Ini termasuk pengembangan regulasi yang jelas untuk uang digital, perlindungan konsumen, dan memastikan bahwa ada pengawasan yang memadai terhadap transaksi digital untuk mencegah praktik curang dan pencucian uang.
Penting juga bagi bank sentral untuk mengeksplorasi pengembangan CBDC sebagai cara untuk memanfaatkan keuntungan digitalisasi uang tanpa mengorbankan stabilitas moneter. Dengan CBDC, bank sentral dapat mempertahankan kontrol atas sistem keuangan sekaligus memberikan masyarakat pilihan untuk menggunakan uang digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H