Penyakit ketiga yang juga lebih banyak diderita oleh kaum ibu adalah Irritable Bowel Syndrome (IBS). Laporan kejadian IBS pada wanita rata-rata 2-3 kali lebih banyak dibandingkan pria.
Walau beberapa kepustakaan menyebutkan tidak ada perbedaan yang signifikan angka kejadian IBS pada kaum pria maupun wanita.
Pasien dengan IBS biasanya datang dengan keluhan nyeri perut yang hilang timbul, disertai dengan kembung bisa disertai dengan diare atau malah susah buang air besar.
Nyeri perut ini biasanya berkurang setelah buang air besar. Penyakit ini diangkat karena penyakit ini mengenai 10-15 % penduduk dunia.
Tidak ada perbedaan ras terhadap angka kejadian penyakit ini.Pasien dengan IBS bisa datang dengan mencret atau susah BAB.
Melalui pemeriksaan lebih lanjut tidak ditemukan kelainan pada pasien ini atau tidak ditemukan kelainan organik. IBS merupakan penyakit fungsional.Â
Banyak pasien yang datang ke dokter dengan perut kembung kadang disertai nyeri perut dan diare. Terutama setelah makan makanan tertentu misal terlalu berlemak atau terlalu pedas.
Pasien bisa saja tidak merasakan keluhan ini sebelumnya. Apakah penyakit IBS ini berbahaya sampai mengancam jiwa. Jawabannya tidak, tapi penyakit IBS ini akan mengganggu aktifitas pasien yang mengalami masalah IBS.
Keluhan kembung dan nyeri perut ini tentu akan mengurangi kualitas hidup seseorang.Karena keluhan bisa timbul setiap saat atau setiap waktu yang biasanya dicetuskan oleh makanan tertentu atau faktor stres.
Faktor stres timbul bisa karena berbagai hal seperti kurang tidur, terlalu lelah, masalah keluarga, sekolah maupun masalah pekerjaan. Pada sebagian wanita keluhan IBS tercetus saat menstruasi dan saat kehamilan.
Penanganan pasien ini biasanya dengan menghindari makanan tertentu seperti makanan yang berlemak, makanan terlalu meransang seperti makanan yang pedas, kopi, minuman yang bersoda.