Mohon tunggu...
sonny fadli
sonny fadli Mohon Tunggu... Dokter - pejuang-pemikir

Dokter TSR PMI Kota Surabaya, PTT Mamberamo Raya Papua.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Membangun Kesehatan Warga Bangsa di Daerah Terdepan Indonesia Berbasis Digital

3 Maret 2019   13:57 Diperbarui: 4 Maret 2019   14:32 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bah, pasien usia remaja kejang dalam rumahnya, saya menduga ia menderita malaria yang sudah menginfeksi otak atau ia memang menderita epilepsi. Saya ke puskesmas mencari obat anti kejang, sayangnya stok obat anti kejang baik obat suntik maupun obat minum ternyata habis.

Saya kembali ke pasien, apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasi kejang? Akhirnya terpaksa mengeluarkan kekuatan nonmedis, berusaha mensugesti kejangnya berhenti dengan menekan pangkal ibu jari tangan pasien sekuat tenaga (konon kata ahli akupuntur sebagai titik kejang). Jos kejang pun berhenti.

Masih banyak narasi lain yang bisa dibagikan. Ini hanya intro tapi sudah sepanjang ini, saya harap tidak bosan membaca. Anda bisa membayangkan bagaimana susahnya menjadi masyarakat yang hidup di pedalaman Indonesia, lalu dikembalikan pada diri masing-masing bagaimana mudahnya kita yang hidup diperkotaan, di manapun ada fasilitas kesehatan yang memadai.

Di tengah kompleksitas persoalan masyarakat di pedalaman, kita masih saja tumpul empati dengan mengatakan membangun infrastruktur tidak perlu, mengirim dokter spesialis disebut pelanggaran HAM, dan sebagainya. Hello, apa anda mau mengadakan kemah bareng di pedalaman agar bisa merasakan sakitnya tuh di sini.

Pekerjaan rumah di bidang kesehatan dan pendidikan masih sangat besar. Mencerdaskan kehidupan bangsa tak akan pernah bisa tercapai dengan dukungan optimalisasi pendidikan dan kesehatan. Pendidikan, pendidikan, pendidikan, dan kesehatan. 

Kecerdasan dapat dibentuk oleh tiga kali tempaan pendidikan namun tidak akan menghasilkan generasi terdidik dan berdaya saing kalau kesehatan tidak dianggap penting. 

Kesehatan adalah penentu cetak biru dari masa depan seseorang. Ibu hamil yang menderita kencing manis, memiliki risiko bayinya menderita penyakit jantung bawaan di kemudian hari.

Bagaimana dengan ibu hamil di pedalaman, yang memiliki potensi ancaman penyakit beragam, bagaimana kelak bayinya tumbuh, bagaimana kelak ia tumbuh menjadi generasi yang memiliki intelektualitas dan spiritualitas tinggi, menjadi generasi pemenang yang bisa menyulap wajah terdepan Indonesia menjadi indah.

Rasanya kita semua harus sepakat persoalan kesehatan dan pendidikan merupakan tanggung jawab semuanya bukan sekedar beban yang harus ditanggung oleh pemerintah. Ide-ide segar, gagasan-gagasan besar perlu kita sodorkan ke pemerintah bagaimana upaya percepatan pembangunan kesehatan dan pendidikan khususnya di pedalaman.

Bukan malah terjebak oleh isu-isu yang menurut saya kurang penting, misalnya isu gaji dokter lebih sedikit dibandingkan dengan tukang parkir. Kita terjebak ke dalam perjuangan kelas yang semu dan usang. Kita seperti mengotori bagaimana perjuangan dokter di masa pergerakan nasional.

Padahal mestinya sudah kita berakhir perihal perjuangan-perjuangan kelas semacam ini apalagi kita ini sebagai kaum yang disebut terdidik. Kita ini bagian dari instrumen negara atau pemerintah yang perlu bersatu, bahu membahu, meng-create solusi persoalan kesehatan yang dihadapi masyarakat di pedalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun