Beberapa tahun terakhir ini, peredaran obat hewan ilegal, termasuk yang dijual secara daring (dalam jaringan), telah menjadi isu yang semakin penting dalam dunia kesehatan hewan dan ketahanan pangan.Â
Sebagai negara dengan sektor pertanian dan peternakan yang cukup besar, Indonesia menjadi salah satu pasar utama bagi produk-produk yang digunakan dalam pemeliharaan hewan, mulai dari obat-obatan hingga suplemen pakan.Â
Namun, peredaran obat hewan ilegal yang tak terkontrol, terutama melalui platform online, dapat menimbulkan dampak buruk, baik bagi kesehatan hewan maupun manusia.Â
Oleh karena itu, pengendalian peredaran obat hewan ilegal melalui online menjadi suatu kebutuhan yang mendesak.
Penyebab Peredaran Obat Hewan Ilegal
Obat hewan ilegal dapat dikategorikan sebagai obat yang tidak memiliki izin edar atau yang didistribusikan tanpa melalui jalur resmi yang telah diatur oleh pemerintah.Â
Penyebab utama peredaran obat hewan ilegal secara online ini bisa beragam. Salah satunya adalah tingginya permintaan akan obat hewan yang lebih murah.Â
Banyak peternak atau pemilik hewan yang lebih memilih obat-obatan ilegal karena harganya yang jauh lebih terjangkau dibandingkan obat yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Kementerian Pertanian.
Selain itu, adanya kesulitan dalam mendapatkan obat hewan di pasaran, terutama untuk obat-obat tertentu yang langka atau mahal, menyebabkan beberapa pihak mencari alternatif melalui jalur yang tidak sah.Â
Platform online menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari kemudahan dalam memperoleh obat-obatan tersebut. Meskipun begitu, sebagian besar penjual obat hewan ilegal di dunia maya tidak menyediakan informasi yang jelas terkait komposisi, dosis, dan cara penggunaan obat yang dijual.
Dampak Peredaran Obat Hewan Ilegal
Peredaran obat hewan ilegal melalui online tidak hanya menimbulkan dampak bagi kesehatan hewan, tetapi juga bagi manusia dan lingkungan.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!