Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Peranan Sektor Peternakan Mendukung Program Makan Bergizi Gratis

29 Januari 2025   08:32 Diperbarui: 29 Januari 2025   15:29 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Distribusi Telur, Produk Pangan Asal Hewan dalam pengendalian Stunting (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memasuki pekan keempat. Program yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto pertama kali pada 6 Januari 2025 ini merupakan inisiatif strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.

Program ini tidak hanya menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, tetapi juga berkomitmen mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan kompetitif. 

Oleh sebab itu, sektor peternakan memainkan peran krusial dalam mendukung keberhasilan program MBG. Produk peternakan seperti daging, telur, dan susu merupakan sumber protein hewani yang esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh, terutama bagi anak-anak. 

Ketersediaan dan distribusi produk pangan asal hewan ini menjadi faktor penentu dalam memastikan asupan gizi yang seimbang bagi penerima manfaat program.

Kontribusi Sektor Peternakan dalam Program MBG

Tanpa mengesampingkan peranan sektor lain dalam mendukung program MBG, sektor peternakan memiliki kontribusi yang esensial, diantaranya adalah:

Pertama, Penyediaan Protein Hewani Berkualitas.

Produk peternakan menyediakan protein hewani yang kaya akan asam amino esensial, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh. 

Konsumsi protein hewani berkualitas tinggi berperan dalam meningkatkan status gizi masyarakat, mendukung pertumbuhan anak-anak, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

Kedua, Mendukung Ketahanan Pangan Lokal.

Pengembangan sektor peternakan di daerah, seperti di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau, memiliki potensi besar dalam mendukung penyediaan daging dan telur untuk program Makan Bergizi Gratis. 

Hal ini menunjukkan bahwa penguatan sektor peternakan lokal dapat memastikan ketersediaan pangan bergizi secara berkelanjutan. Bahkan, peternak lokal yang tergabung dalam Asosiasi Peternak Unggas Bintan dan Perusahaan Peternakan yang ada di Bintan, siap untuk menyediakan produk pangan seperti daging ayam dan telur unggas.

Ketiga, Pemberdayaan Ekonomi Lokal.

Dengan meningkatnya permintaan akan produk peternakan untuk mendukung program MBG, peternak lokal mendapatkan peluang ekonomi yang lebih baik. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan peternak dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor peternakan dan industri terkait.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun sektor peternakan memiliki peran penting dalam mendukung program MBG, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi:

Pertama, Ketersediaan Sumber Daya.

Untuk memenuhi kebutuhan program MBG, diperlukan peningkatan populasi ternak. Indonesia telah mengimpor sapi perah dari Australia untuk meningkatkan produksi susu dalam negeri. 

Sebanyak 50 ekor sapi perah dari Australia telah tiba di Jakarta sebagai bagian dari inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan makan siang gratis di sekolah-sekolah guna mengatasi malnutrisi. 

Kedua, Kesehatan Hewan.

Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyebar di beberapa provinsi Indonesia, termasuk Kepulauan Riau, dapat mengancam produksi ternak. Pemerintah telah meluncurkan program vaksinasi untuk menanggulangi wabah ini, dengan fokus pada vaksinasi hewan sehat untuk meningkatkan imunitas. 

Meski demikian, pemerintah juga tampaknya perlu menjadikan urusan kesehatan hewan menjadi urusan wajib bagi pemerintahan daerah. Pasalnya, saat ini urusan ini masih menjadi urusan pilihan dan masuk dalam sub urusan pertanian. Padahal, kegagalan dalam mengatasi persoalan kesehatan hewan dapat berakibat fatal dalam membangun ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.

Ketiga, Distribusi dan Logistik.

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau, sehingga distribusi produk peternakan ke seluruh wilayah menjadi tantangan tersendiri. Diperlukan infrastruktur dan manajemen logistik yang efisien untuk memastikan produk peternakan dapat didistribusikan dengan baik.

Strategi Penguatan Sektor Peternakan

Untuk mengoptimalkan peran sektor peternakan dalam mendukung program MBG, beberapa strategi dapat diterapkan:

Pertama, Pengembangan Peternakan Lokal.

Pemerintah daerah dapat mendorong pengembangan peternakan lokal dengan memberikan pelatihan, akses permodalan, dan teknologi kepada peternak. Hal ini akan meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk peternakan.

Kedua, Peningkatan Kesehatan Hewan. 

Implementasi program kesehatan hewan yang komprehensif, termasuk vaksinasi rutin dan pengawasan penyakit, sangat penting untuk memastikan ternak tetap sehat dan produktif.

Ketiga, Penguatan Rantai Pasok.

Membangun sistem rantai pasok yang efisien dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan akan memastikan distribusi produk peternakan berjalan lancar dan tepat waktu.

Keempat, Inovasi Produk.

Mengembangkan produk olahan peternakan yang memiliki nilai tambah dan daya simpan lebih lama dapat menjadi solusi untuk distribusi ke daerah terpencil.

Dengan demikian, sektor peternakan memiliki peran vital dalam mendukung keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis di Kepulauan Riau. Dengan menyediakan sumber protein hewani berkualitas, sektor ini berkontribusi langsung terhadap peningkatan status gizi masyarakat dan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. 

Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, peternak, dan masyarakat dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada. Penguatan sektor peternakan melalui berbagai strategi yang tepat akan memastikan program MBG berjalan efektif dan berkelanjutan, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi. Semoga!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun