Adapun langkah-langkahnya meliputi pemeriksaan bulu dan kulit. Cari tanda-tanda kutu, tungau, atau luka. Perhatikan mata, hidung, dan telinga. Pastikan tidak ada tanda-tanda infeksi seperti cairan berlebihan atau bau tidak sedap dan konsultasikan dengan dokter hewan. Jika hewan menunjukkan gejala sakit, segera periksakan ke dokter hewan.
Untuk anjing dan kucing, pertimbangkan untuk memberikan obat cacing atau pemeriksaan tambahan jika penitipan berada di daerah dengan risiko tinggi penyakit zoonosis.
Kelima, Kembalikan Rutinitas Harian.
Rutinitas memberikan rasa aman bagi hewan. Setelah pulang dari penitipan, usahakan untuk kembali ke jadwal harian yang biasa mereka lakukan, seperti waktu makan, jalan-jalan, atau bermain. Hal ini membantu hewan merasa stabil dan mengurangi stres.
Selanjutnya, latih ulang rutinitas jika diperlukan. Beberapa hewan mungkin membutuhkan waktu untuk kembali terbiasa dengan aktivitas harian mereka.
Konsistensi adalah kunci. Jangan ubah terlalu banyak rutinitas sekaligus. Menurut penelitian dari Applied Animal Behaviour Science, rutinitas harian membantu hewan merasa lebih tenang dan mengurangi perilaku destruktif.
Keenam, Berikan Kasih Sayang Lebih
Hewan peliharaan mungkin merasa rindu setelah berpisah dengan pemiliknya. Setelah kembali dari penitipan, berikan lebih banyak perhatian dan kasih sayang untuk membantu mereka merasa nyaman.Â
Beberapa cara untuk melakukannya: Luangkan waktu ekstra untuk bermain atau sekadar duduk bersama mereka. Jangan memarahi hewan jika mereka melakukan kesalahan kecil, seperti buang air di tempat yang salah dan Berikan hadiah berupa camilan favorit atau mainan baru.
Akan tetapi, jangan memberikan perhatian berlebihan hingga membuat mereka bergantung, karena hal ini dapat memicu kecemasan saat Anda harus meninggalkan mereka lagi.
Ketujuh, Cek Dokumentasi dari Penitipan.