Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peranan Pusat Kesehatan Hewan di Jakarta

16 November 2024   07:10 Diperbarui: 16 November 2024   07:12 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hewan peliharaan. (Pexels via Kompas.com)

Adanya dorongan agar  Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan perhatian khusus pada pelayanan kesehatan hewan patut kita dukung dan apresiasi.

Dorongan ini disampaikan oleh anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Francine Widjojo pada Jumat (11/12/2024) sebagaimana dikutip dari beritajakarta.id.

Pasalnya, saat ini di Jakarta hanya memiliki dua Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yakni di Ragunan, Jakarta Selatan dan di Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Jumlah ini tentu tidak cukup dibandingkan dengan semakin banyaknya masyarakat yang memelihara hewan kesayangan. Sehingga tidak heran jika Klinik Hewan swasta atau Praktik Dokter Hewan Mandiri justru semakin menjamur di Jakarta. 

Padahal, masyarakat pemelihara hewan kesayangan dan hewan kesayangan itu sendiri sejatinya juga layak mendapatkan pelayanan kesehatan hewan dari pemerintah.

Pentingnya Pusat Kesehatan Hewan bagi Warga Jakarta

Momentum Pemilihan Kepala Daerah 2024 yang sedang berlangsung ini harus menjadi momentum penting untuk memilih pemimpin Jakarta (Gubernur dan Wakil Gubernur) yang benar-benar peduli terhadap kesehatan hewan.

Apalagi, Jakarta, secara de facto masih sebagai ibu kota Indonesia dan pusat ekonomi, sosial, serta budaya, memiliki tantangan besar terkait dengan pengelolaan dan perawatan hewan. 

Sebagai kota dengan jumlah penduduk lebih dari 10 juta jiwa dan terus berkembang pesat, Jakarta juga menjadi tempat yang ramai dengan populasi hewan kesayangan dan hewan ternak. 

Sayangnya, dalam skala yang besar ini, fasilitas kesehatan hewan ternyata masih sangat terbatas, sehingga keberadaan pusat kesehatan hewan menjadi sangat penting. 

Pusat kesehatan hewan tidak hanya dibutuhkan untuk pengobatan dan perawatan hewan, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem, meningkatkan kualitas hidup warga kota, dan mencegah potensi risiko kesehatan masyarakat yang lebih luas.

Peran Pusat Kesehatan Hewan dalam Menjaga Kesehatan Hewan Peliharaan


Salah satu alasan utama mengapa pusat kesehatan hewan sangat diperlukan di Jakarta adalah untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan. Jakarta memiliki populasi hewan peliharaan yang terus berkembang. 

Menurut data dari Asosiasi Peternak dan Pecinta Hewan Indonesia (APPI), jumlah hewan peliharaan di Jakarta mencapai sekitar 3 juta ekor pada tahun 2023, dengan sebagian besar terdiri dari anjing, kucing, dan beberapa jenis hewan eksotik lainnya.

Hewan peliharaan yang tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai berisiko mengalami penyakit yang bisa menular ke manusia, seperti rabies, leptospirosis, dan toxoplasmosis. 

Selama ini, Puskeswan di Jakarta berperan untuk memberikan vaksinasi rutin, pemeriksaan kesehatan, serta perawatan untuk hewan yang sakit atau terluka. 

Sehingga keberadaan Puskeswan diharapkan mampu mendeteksi potensi penyebaran penyakit zoonosis (penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia). 

Sebagai contoh, rabies yang masih menjadi ancaman di Indonesia, termasuk di Jakarta, dapat dicegah dengan vaksinasi hewan peliharaan yang rutin.

Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan RI, sebanyak 100 hingga 200 orang meninggal akibat rabies setiap tahun di Indonesia, sebagian besar disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi.

Pengendalian Penyakit Menular

Selain mengatasi masalah kesehatan hewan peliharaan, pusat kesehatan hewan juga memiliki peranan penting dalam pengendalian penyakit menular di kota besar. 

Jakarta adalah kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga jika terjadi wabah penyakit hewan, bisa sangat berisiko bagi kesehatan masyarakat. Penyakit yang ditularkan dari hewan, seperti flu burung (H5N1) pada unggas atau brucellosis pada sapi, dapat dengan mudah menyebar jika tidak segera ditangani.

Pada tahun 2005, Indonesia sempat mengalami wabah flu burung yang sangat meresahkan, dan Jakarta sebagai pusat aktivitas ekonomi dan perdagangan unggas, menjadi salah satu episentrum penyebarannya. Dalam menghadapi potensi risiko wabah lainnya, pusat kesehatan hewan di Jakarta akan memainkan peran penting dalam menyediakan fasilitas pemeriksaan, pengobatan, serta vaksinasi pada hewan ternak dan unggas yang ada di kota ini. 

Pemeriksaan rutin terhadap populasi hewan di Jakarta dapat mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular yang dapat merugikan kesehatan masyarakat dan merusak sektor peternakan.

Selain itu, Jakarta juga menjadi tempat transit bagi hewan impor, yang dapat membawa berbagai penyakit. Dengan adanya pusat kesehatan hewan yang lengkap, pengawasan terhadap hewan impor dapat dilakukan dengan lebih efektif, sehingga risiko penyakit eksotik yang dapat masuk ke Indonesia bisa ditekan. 

Hal ini penting untuk mencegah wabah yang tidak hanya merugikan sektor peternakan, tetapi juga kesehatan masyarakat.

Dampak Positif Terhadap Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi


Pusat kesehatan hewan juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi di Jakarta. Kota besar seperti Jakarta membutuhkan banyak tenaga kerja di sektor-sektor yang terkait dengan perawatan dan kesehatan hewan. 

Klinik hewan dan rumah sakit hewan di Jakarta membuka lapangan pekerjaan bagi berbagai kalangan, mulai dari dokter hewan, teknisi laboratorium, perawat hewan, hingga administrasi. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, sektor kesehatan hewan di Indonesia, yang sebagian besar berpusat di Jakarta, menyerap ribuan tenaga kerja profesional di bidang ini.

Selain itu, dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kesejahteraan hewan, permintaan akan layanan kesehatan hewan juga semakin tinggi. Pusat kesehatan hewan yang terorganisir dengan baik dapat melayani berbagai kebutuhan masyarakat, dari vaksinasi rutin, pemeriksaan kesehatan, hingga pengobatan untuk hewan yang sakit. 

Hal ini membuka peluang bisnis baru yang tidak hanya menguntungkan pemilik klinik atau rumah sakit hewan, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian kota.

Pencegahan Penyebaran Hewan Liar dan Pengelolaan Populasi Hewan

Masalah lain yang kerap terjadi di Jakarta adalah populasi hewan liar yang tidak terkendali. 

Hewan-hewan seperti anjing dan kucing liar sering kali menjadi masalah di daerah padat penduduk, baik dalam hal kebersihan maupun sebagai pembawa penyakit. 

Pusat kesehatan hewan berfungsi untuk melakukan sterilisasi hewan liar, vaksinasi, serta program pengendalian populasi agar tidak semakin berkembang biak tanpa pengawasan.

Melalui program-program pengendalian populasi hewan liar, seperti program adopsi, sterilisasi, dan vaksinasi, pusat kesehatan hewan dapat membantu menciptakan keseimbangan antara manusia dan hewan liar di kota besar. 

Dengan demikian, pusat kesehatan hewan tidak hanya menjadi tempat perawatan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi masalah hewan liar yang kerap mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat.

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang Kesehatan Hewan

Salah satu kontribusi terbesar dari pusat kesehatan hewan adalah peranannya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Jakarta akan pentingnya kesehatan hewan. 

Pendidikan dan penyuluhan mengenai perawatan hewan, vaksinasi, serta pengelolaan penyakit zoonosis sangat penting dilakukan. Banyak pemilik hewan peliharaan yang tidak mengetahui bagaimana cara merawat hewan mereka dengan benar, atau bahkan bagaimana mengenali gejala penyakit pada hewan.

Dengan adanya Puskeswan yang memiliki fasilitas edukasi dan penyuluhan, masyarakat Jakarta dapat diberikan informasi yang lebih baik mengenai perawatan hewan peliharaan mereka. 

Ini tidak hanya akan membantu meningkatkan kualitas hidup hewan peliharaan, tetapi juga mengurangi risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia.

Oleh sebab itu, secara umum pusat kesehatan hewan, terutama di Jakarta memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kesehatan hewan peliharaan dan ternak, mengendalikan penyakit menular, serta meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. 

Sebagai kota besar yang terus berkembang dengan populasi hewan yang semakin banyak, Jakarta membutuhkan lebih banyak pusat kesehatan hewan untuk memastikan bahwa kehidupan hewan dan manusia dapat berjalan harmonis. 

Kemudian, dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan peningkatan kesadaran masyarakat, Jakarta bisa menjadi kota yang lebih ramah terhadap hewan sekaligus lebih aman dari ancaman penyakit zoonosis. 

Keberadaan pusat kesehatan hewan bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi sudah menjadi suatu kewajiban bagi kota besar seperti Jakarta untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan seimbang bagi semua penghuninya. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun