Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pencurian Anjing Marak, Hentikan Konsumsi Daging Anjing Sekarang Juga

20 September 2024   12:57 Diperbarui: 21 September 2024   07:32 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hewan Anjing (Sumber gambar: Freepik.com)

Pencurian hewan kesayangan, terutama anjing kembali marak terjadi. Terbaru, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pencurian anjing terekam CCTV dan videonya viral di media sosial. Dua pelaku beraksi pada dini hari dan menyeret anjing menggunakan sepeda motor. Berdasarkan hasil rekaman CCTV, peristiwa itu terjadi pada pukul 03.05 WIB, Rabu (18/9/2024).

Sementara itu, Warga Gandangbatu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel juga resah karena dalam beberapa minggu ini marak terjadinya aksi pencurian anjing peliharaan.

Dikutip dari KarebaToraja.com (7/9/2024), Salah seorang warga Gandangbatu bernama Mama Andika yang dikonfirmasi Jum'at 06 September 2024 mengaku aksi pencurian terjadi pada dini hari menjelang pagi. Diduga para pelaku sudah profesional karena aksinya berlangsung sangat cepat.

Bersyukur, meski berbeda lokasi kejadian, Polda Sulawesi Utara berhasil menangkap 3 pelaku pencurian anjing di Manado, sebanyak 28 hewan peliharaan ditemukan saat akan dipasok ke Pasar Pinasungkulan.

Menurut pihak kepolisian, pencurian anjing sebagian besar disebabkan karena faktor ekonomi. Di mana anjing masih dianggap sebagai hewan bernilai ekonomis. Salah satunya anjing dapat dijual karena dijadikan sebagai hewan pangan. Parahnya, pangsa pasar hewan anjing sebagai hewan pangan juga sangat menjanjikan. 

Melansir dari Kumparan Bisnis, Organisasi Garda Satwa menyebutkan bisnis daging anjing pada tahun 2018 bernilai hingga Rp11,4 miliar dalam satu bulannya. Bayangkan, betapa besarnya peredaran ekonomi di bisnis ini jika dikaitkan pada masa tahun 2024 ini.

Terlebih, pada awal tahun ini, Kepolisian Republik Indonesia melalui Polrestabes Semarang juga telah berhasil menggagalkan penjualan 226 ekor anjing menuju rumah jagal di Soloraya yang digagalkan pada Sabtu (6/1/2024). 

Upaya penegakan hukum pun hingga kini masih terus dilaksanakan oleh kepolisian di berbagai Polda jajaran di seluruh Indonesia. Namun, karena masih tingginya permintaan daging anjing, maka tidak heran jika bisnis ini tetap berlangsung hingga kini.

Anjing: Teman Setia Manusia, Bukan Hewan Pangan

Anjing telah lama dikenal sebagai sahabat terbaik manusia. Mereka bukan hanya hewan peliharaan, tetapi juga telah dianggap menjadi anggota keluarga yang setia. Dalam banyak budaya, anjing dihargai karena kemampuan mereka untuk memberikan cinta, kesetiaan, dan perlindungan.

Selain itu, anjing juga memiliki berbagai peran dalam kehidupan manusia, mulai dari hewan peliharaan, hewan penjaga, hewan pembantu bagi penyandang disabilitas hingga anjing menjadi hewan terapi. Anjing memiliki kemampuan untuk merasakan emosi manusia dan memberikan dukungan emosional yang kuat.

Di samping itu, di banyak negara, anjing dipandang sebagai simbol kasih sayang dan persahabatan. Mereka sering muncul dalam film, literatur, dan seni, menyoroti hubungan istimewa antara manusia dan anjing. Tradisi ini menekankan bahwa anjing adalah teman, bukan sumber pangan.

Aspek Kesehatan dan Kesejahteraan

Memelihara anjing dapat membawa banyak manfaat kesehatan. Mereka mendorong pemiliknya untuk aktif secara fisik, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan mental. Memilih untuk menjadikan anjing sebagai hewan peliharaan juga mencerminkan komitmen untuk merawat makhluk hidup yang memiliki perasaan.

Kampanye Kesadaran

Banyak organisasi kini aktif mengkampanyekan perlunya melindungi anjing sebagai hewan peliharaan. Mereka berupaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan dan kesejahteraan hewan. Ini termasuk melawan praktik pencurian dan penjualan anjing untuk konsumsi pangan. 

Intinya, apapun mitos dan alasannya, anjing bukan hewan pangan. Berdasarkan kajian medis di manapun, anjing tidak layak menjadi hewan pangan. Jadikan anjing sebagai sahabat manusia yang membawa kebahagiaan dan keceriaan dalam kehidupan sehari-hari. Hentikan konsumsi daging anjing sekarang juga. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun