Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pencurian Anjing Marak, Hentikan Konsumsi Daging Anjing Sekarang Juga

20 September 2024   12:57 Diperbarui: 21 September 2024   07:32 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hewan Anjing (Sumber gambar: Freepik.com)

Di samping itu, di banyak negara, anjing dipandang sebagai simbol kasih sayang dan persahabatan. Mereka sering muncul dalam film, literatur, dan seni, menyoroti hubungan istimewa antara manusia dan anjing. Tradisi ini menekankan bahwa anjing adalah teman, bukan sumber pangan.

Aspek Kesehatan dan Kesejahteraan

Memelihara anjing dapat membawa banyak manfaat kesehatan. Mereka mendorong pemiliknya untuk aktif secara fisik, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan mental. Memilih untuk menjadikan anjing sebagai hewan peliharaan juga mencerminkan komitmen untuk merawat makhluk hidup yang memiliki perasaan.

Kampanye Kesadaran

Banyak organisasi kini aktif mengkampanyekan perlunya melindungi anjing sebagai hewan peliharaan. Mereka berupaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan dan kesejahteraan hewan. Ini termasuk melawan praktik pencurian dan penjualan anjing untuk konsumsi pangan. 

Intinya, apapun mitos dan alasannya, anjing bukan hewan pangan. Berdasarkan kajian medis di manapun, anjing tidak layak menjadi hewan pangan. Jadikan anjing sebagai sahabat manusia yang membawa kebahagiaan dan keceriaan dalam kehidupan sehari-hari. Hentikan konsumsi daging anjing sekarang juga. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun