Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Pegiat Literasi | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ketika KPPS Menjadi Bahan Roasting Netizen Indonesia

31 Januari 2024   05:45 Diperbarui: 31 Januari 2024   05:51 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi spanduk Pelantikan KPPS di salah satu Pemerintahan Daerah (Dok. Pri)

Bahkan, setelah kegiatan Pelantikan/pengambilan sumpah dan pelaksanaan Bimtek, masing-masing anggota KPPS mendapat uang transportasi. Jujur, ini seingat saya juga belum pernah terjadi pada pemilu sebelumnya. 

Sehingga wajar, jika netizen menyindir bahwa menjadi anggota KPPS benar-benar dianggap layaknya jabatan orang kantoran. Habis berkegiatan, langsung dapat honor.

Meski demikian, guyonan dan ledekan pada anggota KPPS sebaiknya tidak perlu diperpanjang. Terlalu lucu soalnya. Apalagi jika KPU pada pemilu tahun depan menambahkan aturan: setiap anggota KPPS wajib mengikuti ujian CAT dan uji kompetensi bidang sebelum dinyatakan menjadi anggota KPPS. Makin tertawa kita nanti.

Sudahlah, kembalikan saja esensi anggota KPPS kepada hal yang semestinya. Hindari gimik dan seremonial yang tidak perlu. Karena anggota KPPS sejatinya adalah sukarelawan yang siap mengabdikan pengorbanannya mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. 

Parameternya: percayakan dan serahkan itu pada lingkungan aparatur terkecil di negeri ini yakni pengurus RT/RW setempat, dengan berpedoman pada kriteria atau syarat yang telah ditetapkan. Apalagi, kita juga telah terbiasa berdemokrasi, seperti pemilihan ketua RT, pemilihan ketua RW dan lain sebagainya.

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun