Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Pegiat Literasi | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Refleksi Empat Kali Menjadi Anggota KPPS: Mengapa Minat Jadi KPPS Menurun?

6 Januari 2024   06:28 Diperbarui: 6 Januari 2024   09:02 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama anggota KPPS pada Pilkada Walikota Tanjungpinang 2018 (Dok. Pri)

Pilkada Kepri 2020 memunculkan tiga pasangan calon, yakni nomor urur 1, Ansar Ahmad berpasangan dengan Marlin Agustina yang diusung oleh partai Golkar, Nasdem, PAN dan PPP.

Selanjutnya nomor urut 2 yakni Isdianto berpasangan dengan Suryani yang diusung oleh partai PKS, Demokrat dan Hanura serta pasangan nomor urut 3 yakni Soerya Respationo berpasangan dengan Iman Sutiawan yang diusung oleh PDIP, Gerindra dan PKB.

Tampil sebagai pemenang Pilgub 2020 adalah pasangan Ansar Ahmad dan Marlin Agustina dan dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri pada 25 Februari 2021 oleh Presiden Jokowi untuk periode masa bhakti 2021- 2024.

Alasan mengapa orang tidak berminat menjadi anggota KPPS

Terlepas dari pengalaman saya yang cukup panjang sebagai anggota KPPS, saya menilai ada beberapa hal yang menjadi penyebab mengapa sebagian orang enggan atau kurang berminat menjadi anggota KPPS.

Pertama, Tanggung Jawab Tinggi. Banyak orang enggan menjadi anggota KPPS karena tugasnya yang berat dan bertanggung jawab tinggi dalam menjalankan proses pemungutan suara. Belum lagi, jika ada pihak tertentu yang protes terhadap hasil pemungutan suara di TPS.

Kedua, Resiko Kesehatan. Terutama selama pandemi, beberapa orang mungkin khawatir akan risiko kesehatan yang lebih tinggi ketika menjadi anggota KPPS karena berinteraksi dengan banyak orang.

Ketiga, Kurangnya Kesadaran Publik. Beberapa orang mungkin kurang mendapatkan penghargaan atau dukungan dari masyarakat dalam peran KPPS, membuatnya kurang menarik bagi mereka.

Keempat, Proses Seleksi yang Kurang transparan. Jika proses seleksi untuk menjadi anggota KPPS dianggap tidak transparan atau adil, ini dapat mengurangi minat orang untuk bergabung. Apalagi bermunculan sejumlah berita bohong (hoaks) yang juga semakin merusak kebenaran informasi.

Kelima, Tidak Dapat Memenuhi Kriteria. Beberapa orang mungkin tidak memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan untuk menjadi anggota KPPS, seperti batasan usia, pendidikan atau kriteria kesehatan tertentu.

Keenam, Kurangnya Pelatihan dan Dukungan. Jika anggota KPPS merasa kurang mendapatkan pelatihan yang memadai atau dukungan dalam menjalankan tugas mereka, ini dapat membuat mereka tidak berminat.

Ketujuh, Ketidakpastian Politik. Faktor politik dan ketidakpastian di sekitar pemilihan bisa membuat orang ragu untuk terlibat sebagai anggota KPPS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun