Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Pegiat Literasi | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Jalan Panjang Pembangunan Jembatan Batam - Bintan

30 Desember 2023   16:03 Diperbarui: 30 Desember 2023   16:28 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Maket Jembatan Batam Bintan (Sumber: Kementerian PUPR RI)

Tahapan persiapan pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin) di Provinsi Kepri menunjukkan progres yang menggembirakan. Meski masih membutuhkan waktu yang panjang, pembangunan Jembatan Babin masih dalam koridor yang kita harapkan (on the track).

Pada tahap proses survei penyelidikan tanah (soil test) kini telah berhasil menetapkan pemenang tender.

Melansir dari situs LPSE Kementerian PUPR (lpse.pu.go.id), Survei Penyelidikan Tanah Perencanaan Pembangunan Jembatan Batam - Bintan pada Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kepulauan Riau, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, nama pemenangnya adalah PT. Offshore Works Indonesia. Perusahaan multi nasional ini beralamat di Jalan Mahakam 1 No.11B - Jakarta Selatan (Kota) - DKI Jakarta, dengan Harga Negosiasinya adalah Rp. 68.485.387.725,00 dari pagu sebesar Rp. 68.672.375.000,00.

Pasalnya, sebelum ini, pelaksanaan tender sempat dinyatakan gagal karena dari 30 peserta tender, belum ada satupun peserta tender yang memenuhi syarat atau ada juga yang tidak lulus ambang batas kualifikasi.

Akibatnya, pada 16 Oktober 2023 dilakukan tender ulang atau seleksi ulang yang dilanjutkan dengan penunjukan langsung. Bersyukur, pada 29 November 2023 telah berhasil dilakukan penetapan pemenang sekaligus pengumuman pemenang tender dan mulai 7 Desember 2023 dilakukan penandatanganan kontrak.

Uraian Singkat Survei Penyelidikan Tanah Jembatan Babin

Mengutip dari Kementerian PUPR, tujuan dari pelaksanaan survei ini adalah untuk mendapatkan Dokumen Teknis pekerjaan Rekomendasi Daya Dukung Aksial dan Lateral Fondasi Jembatan Perencanaan Pembangunan Jembatan Batam -- Bintan.

Selain itu, pekerjaan survei ini juga diharapkan akan memperoleh data primer dalam Detail Engineering Design (DED) Pembangunan Jembatan Batam -- Bintan, sehingga didapatkan pendekatan yang lebih baik terhadap kondisi lapangan. Sehingga dengan survei ini pekerjaan konstruksi (pembangunan Jembatan Babin) dapat diselesaikan tepat waktu, perkiraan biaya yang lebih akurat, sesuai dengan spesifikasi teknis dan umur rencana yang diharapkan. 

Sementara itu, sasaran dari pelaksanaan pekerjaan Survei Penyelidikan Tanah Perencanaan Pembangunan Jembatan Batam -- Bintan adalah Tersedianya dokumen - dokumen survei penyelidikan tanah (data primer), parameter tanah & batuan (deformasi dan shear strength), dan rekomendasi daya dukung aksial dan lateral perencanaan fondasi Pembangunan Jembatan Batam - Bintan. 

Selanjutnya, dari survei ini juga diharapkan akan tersedianya dokumen survei Hidro-Oseonografi antara pulau Tanjung Sauh menuju pulau Bintan sepanjang trase Jembatan Batam -- Bintan.

Dalam beberapa kesempatan, Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad pernah menyampaikan bahwa nantinya akan ada 20 lokasi yang dilakukan survei penyelidikan tanah. 

Survei ini juga menjadi syarat penting sebelum pembangunan fisik jembatan dilakukan. Diperkirakan kegiatan survei akan memakan waktu 10 hingga 11 bulan.

Jika waktu yang dibutuhkan survei tersebut adalah selama 10 bulan, artinya kemungkinan penyelesaian survei adalah di bulan Oktober 2024. 

Setelah itu, sebelum pembangunan fisik dilakukan, maka dilanjutkan dengan proses tender (lelang) untuk menentukan siapa pelaksana pembangunan fisik jembatan Babin. 

Umumnya, Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menetapkan pemenang tender ini bisa mencapai tiga bulan. Jika ini yang terjadi, maka peletakan batu pertama Jembatan Babin bisa dilaksanakan pada akhir 2024 atau awal tahun 2025.

Jembatan Batam Bintan Belum Masuk Dalam RKP APBN 2024

Setali tiga uang, jika membaca Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 52 Tahun 2023 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024, dari  lampiran 1, 2 dan 3, tidak ada alokasi dana pembangunan Fisik Jembatan Batam Bintan pada APBN murni 2024. Artinya, estimasi pembangunan fisik Jembatan Babin memang tidak direncanakan pada anggaran 2024 murni. Mungkin dianggarkan di APBNP 2024 atau APBN 2025.

Pada lampiran 3 Perpres, tabel proyek prioritas strategis (major project), Pembangunan wilayah Batam-Bintan hanya dialokasikan sebanyak Rp. 730.634,2 (dalam juta). Sementara, untuk pembangunan fisik jembatan Babin secara keseluruhan, diperkirakan menelan biaya investasi Rp 14,3 triliun,- dengan estimasi pekerjaan selama 3 hingga 4 tahun pekerjaan.

Jembatan Batam-Bintan direncanakan akan dibangun sepanjang 14,74 kilometer  yang terbagi menjadi 7,68  km jembatan dan 7,06 km jalan tol.

Semoga harapan warga Kepri yang juga merupakan janji kampanye Presiden Jokowi untuk membangun Jembatan Batam Bintan lekas terwujud. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun