Survei ini juga menjadi syarat penting sebelum pembangunan fisik jembatan dilakukan. Diperkirakan kegiatan survei akan memakan waktu 10 hingga 11 bulan.
Jika waktu yang dibutuhkan survei tersebut adalah selama 10 bulan, artinya kemungkinan penyelesaian survei adalah di bulan Oktober 2024.Â
Setelah itu, sebelum pembangunan fisik dilakukan, maka dilanjutkan dengan proses tender (lelang) untuk menentukan siapa pelaksana pembangunan fisik jembatan Babin.Â
Umumnya, Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menetapkan pemenang tender ini bisa mencapai tiga bulan. Jika ini yang terjadi, maka peletakan batu pertama Jembatan Babin bisa dilaksanakan pada akhir 2024 atau awal tahun 2025.
Jembatan Batam Bintan Belum Masuk Dalam RKP APBN 2024
Setali tiga uang, jika membaca Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 52 Tahun 2023 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024, dari  lampiran 1, 2 dan 3, tidak ada alokasi dana pembangunan Fisik Jembatan Batam Bintan pada APBN murni 2024. Artinya, estimasi pembangunan fisik Jembatan Babin memang tidak direncanakan pada anggaran 2024 murni. Mungkin dianggarkan di APBNP 2024 atau APBN 2025.
Pada lampiran 3 Perpres, tabel proyek prioritas strategis (major project), Pembangunan wilayah Batam-Bintan hanya dialokasikan sebanyak Rp. 730.634,2 (dalam juta). Sementara, untuk pembangunan fisik jembatan Babin secara keseluruhan, diperkirakan menelan biaya investasi Rp 14,3 triliun,- dengan estimasi pekerjaan selama 3 hingga 4 tahun pekerjaan.
Jembatan Batam-Bintan direncanakan akan dibangun sepanjang 14,74 kilometer  yang terbagi menjadi 7,68  km jembatan dan 7,06 km jalan tol.
Semoga harapan warga Kepri yang juga merupakan janji kampanye Presiden Jokowi untuk membangun Jembatan Batam Bintan lekas terwujud. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H