Turut serta menginisiasi pembentukan organisasi peternak unggas, menjadi sebuah pengalaman yang tidak mungkin saya lupakan. Sejak menjadi abdi negara pada tahun 2010, saya melihat bahwa persoalan peternak unggas khususnya peternak ayam broiler (ayam potong) di Kabupaten Bintan Provinsi Kepri memang cukup kompleks. Kadang juga kerap hilang dan timbul.Â
Secara umum, masalahnya meliputi tiga persoalan. Yakni masalah ketersediaan bibit, mahalnya harga pakan dan murahnya harga jual ayam.Â
Sementara, Persoalan mengenai kekhawatiran terhadap masuknya perusahaan besar perunggasan (integrator) muncul belakangan. Bahkan, inilah pemicu utama dibentuknya organisasi peternak unggas di Bintan.
Pada rentang waktu 2010 hingga 2019, persoalan peternak unggas memang relatif fluktuatif. Biasanya, masalah akan hilang ketika harga terkendali dan artinya peternak untung. Tetapi masalah kembali timbul, tatkala persoalan muncul dan peternak merugi.
Oleh sebab itu, inisiasi untuk membentuk asosiasi sebagai wadahnya para peternak unggas di Bintan, sejatinya sudah dimulai, bahkan juga sudah sejak lama. Namun, inisiasi itu juga akhirnya timbul tenggelam, seiring juga dengan timbul tenggelamnya persoalan peternak unggas.
Sebagai informasi, kabupaten Bintan merupakan daerah penyangga ibukota provinsi Kepri, kota Tanjungpinang sebagai penyumbang kebutuhan daging dan telur ayam di pulau Bintan. Produksi daging dan telur di Bintan juga sangat besar. Jumlah populasi ayam di Bintan juga lebih banyak daripada warga Bintan itu sendiri. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, jumlah ayam broiler di Bintan mencapai 741.000 ekor. Bandingkan dengan jumlah penduduk Bintan yang hanya 173.171 jiwa (data pertengahan 2023).
Cikal Bakal Pembentukan Asosiasi Peternak Unggas
Sebagai dokter hewan berwenang di Kabupaten Bintan, pada tahun 2019 saya diberi mandat oleh kepala Dinas (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian), saat itu Kadis diemban oleh bapak Khairul, S.Sos melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, saat itu oleh Ibu Ir. Indriati Riawita untuk membantu persoalan peternak unggas.
Adapun persoalan yang cukup menonjol waktu itu adalah peternak ayam Bintan mulai "terusik" tatkala mengetahui masuknya perusahaan perunggasan multi nasional yang membuka investasinya di kabupaten Bintan.Â
Bagi peternak, masuknya investasi ini dianggap sebagai sebuah ancaman. Maklum, kekhawatiran peternak saat itu disebabkan karena selama ini belum pernah ada investasi perusahaan unggas bertaraf multi nasional di Bintan. Kalaupun ada, mereka biasanya menggunakan nama anak perusahaan atau melalui tangan peternak lokal. Dengan kata lain, perusahaan tidak membuka investasinya secara langsung.
Akibatnya pada medio tahun 2020, peternak ayam lokal saat itu meminta audiensi untuk berdiskusi bersama Bupati Bintan. Kala itu, Bupati Bintan dijabat oleh bapak Apri Sujadi. Dari hasil pertemuan, Bupati Bintan menyarankan agar peternak unggas Bintan bersatu untuk membentuk asosiasi peternak unggas. Karena tanpa bersatu, pemerintah daerah juga akan sulit untuk mengakomodir masukan orang per orang atau individu peternak.
Gayung pun bersambut peternak pun setuju. Sebagai tindaklanjut, pada 10 Juni 2020, saya bersama Bapak Khairul, Kadis DKPP Bintan berkunjung ke salah satu peternak senior (Pak Asong) di kantornya di Tanjungpinang dan merumuskan gagasan pembentukan organisasi. Bukan tanpa alasan, kunjungan ke peternak senior ini juga sekaligus mengkonfirmasi apakah asosiasi peternak unggas pernah dibentuk di Bintan, ternyata belum pernah ada. Menurutnya: Kalaupun ada, itu organisasi peternak ayam gabungan antara Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.
Setelah itu, karena tugas Proyek Perubahan Diklat Pim II pak Khairul juga mengambil tema tentang peternakan unggas, maka upaya pembentukan asosiasi menjadi lebih selaras.
Akhirnya, pada 15 September 2020, dilaksanakan rapat perdana, dengan tujuan untuk koordinasi persiapan pembentukan organisasi dengan mengundang beberapa tokoh perunggas di Bintan. Rapat dilaksanakan di ruang rapat Kepala DKPP Bintan di Jalan Nusantara Km.18 Kijang.
Musyawarah Pertama Peternak Ayam Bintan Tahun 2020
Bertempat di aula kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan, Rabu 23 September 2020, atas fasilitasi dari DKPP Bintan peternak ayam membentuk organisasi.
Selama ini di kabupaten Bintan belum ada organisasi khusus peternak ayam yang penghimpun peternak, baik ternak ayam potong, ayam petelur dan ayam kampung di tingkat kabupaten Bintan. Padahal daging ayam dan telur ayam adalah kebutuhan pangan pokok (komoditas sembako) yang sangat dibutuhkan masyarakat. Bahkan harga daging ayam dan telur ayam dapat menyumbang inflasi didaerah.
Selanjutnya, diharapkan tujuan organisasi adalah penjembatan antara pemerintah daerah dengan peternak dalam menyelesaikan permasalahan peternak ayam seperti masalah penyakit dan masalah hoax tentang daging dan telur ayam.Â
Oleh sebab itu, adanya bantuan data dan informasi dari organisasi peternak ayam tingkat kabupaten Bintan sangat membantu program kerja pemerintah daerah.
Dalam musyawarah yang dipimpin langsung oleh kadis DKPP Bintan disepakati nama organisasi yang dibentuk adalah Himpunan Peternak Ayam Kabupaten Bintan dengan masa bhakti pengurus adalah 2 tahun, yakni 2020-2022 atau masa transisi.
Mengingat organisasi ini adalah organisasi perintis, maka terpilih sebagai ketua carateker adalah Wawan Dika S.I.Kom dan wakil ketua I: Desmon dan wakil ketua II: Basuki.
Untuk memperkuat organisasi, dipilih Sekretaris umum: Kuswantara (pak amm) dan Bendahara umum: Yunita. Sedangkan untuk meningkatkan peran dan fungsi organisasi yang lebih berdaya, ditunjuk koordinator bidang ayam broiler: Suparman, Koordinator bidang ayam petelur: Diki Junaidi dan koordinator ayam kampung: Agus. Sedangkan untuk seksi Advokasi dan legal dipercayakan kepada Aspan. Adapun Untuk pengurus seksi yang lain, akan segera ditetapkan oleh ketua terpilih.
Inisiasi Pembentukan Organisasi Peternak Unggas Lain
Di sisi lain, ternyata ada beberapa peternak ayam kampung dan itik lokal, melalui inisiasi dari BPTP Kepri membentuk organisasi serupa dengan nama Perkumpulan Peternak Unggas Mandiri Bintan (PPUMB), saat itu tokoh PPUMB adalah Bapak Edi Rianto Makaryo.Â
Namun demikian, agar tidak ada dualisme organisasi peternak, meski berbeda latar belakang kondisi (yang satu adalah peternak ayam broiler dan layer, dan yang satu adalah peternak ayam kampung dan itik), keduanya diminta untuk digabungkan menjadi satu.Â
Seiring dengan berjalannya waktu, tampaknya, organisasi yang dibentuk belum berjalan secara optimal. Akibatnya, Pada 25 April 2022, beberapa peternak ayam broiler yang merasa kepentingannya belum diakomodir oleh organisasi, melakukan audiensi kembali dengan Bupati Bintan, kala itu, Plt Bupati Bintan adalah Bapak Roby Kurniawan.Â
Secara umum, Bapak Roby juga memandang perlu dilakukan penguatan organisasi. Karena persoalan peternak sebaiknya dihimpun dalam satu organisasi dan organisasi harus mampu mempersatukan.Â
Oleh sebab itu, untuk mengoptimalkan organisasi, dilakukan kembali musyawarah, karena secara kepengurusan Organisasi Himpunan Peternak Ayam juga telah berakhir masa periodenya.
Musyawarah II Asosiasi Peternak Unggas Bintan Tahun 2022Â
Bertempat di Aula Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan di Km.18 Kijang, Asosiasi Peternak Ayam Bintan, Kamis (28/04/2022) melaksanakan Musyawarah. Agenda utama dari Musyawarah ini adalah mendengarkan Laporan Pertanggung Jawaban pengurus periode transisi 2020-2022. Periode yang dibentuk pada tahun 2020 untuk menjadi transisi menuju asosiasi peternak yang bersatu dan representatif di Kabupaten Bintan.
Musyawarah peternak ayam ini difasilitasi oleh Dinas, namun demikian, dinas tidak dapat mengintervensi jalannya musyawarah, sehingga apa yang dihasilkan dalam musyawarah adalah benar-benar merupakan aspirasi dari peternak.
Terdapat lima keputusan yang disepakati berdasarkan hasil musyawarah. Yaitu, menerima laporan pertanggungjawaban pengurus Asosiasi Peternak Ayam Bintan untuk periode transisi 2020-2022. Laporan disampaikan oleh Kuswantara, selaku sekretaris umum sekaligus selaku penerima mandat dari Ketua umum: Wawandika, yang berhalangan hadir.
Kemudian, peserta musyawarah sepakat untuk mengganti nama asosiasi, dari Himpunan peternak ayam Bintan menjadi Asosiasi Peternak Unggas. Hal ini dikarenakan, adanya penambahan anggota dengan gabungnya Perkumpulan Peternak Unggas Mandiri Bintan (PPUMB) yang sebagian anggotanya adalah peternak bebek (itik) atau non ayam.
Selain itu, musyawarah juga bersepakat untuk menyepakati masa periode pengurus Asosiasi Peternak Unggas Bintan adalah selama 5 tahun, yakni periode 2022- 2027.
Kemudian musyarawah juga memilih tim formatur sebanyak 7 orang untuk menentukan Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus.
Adapun tim formatur terpilih adalah 2 orang unsur dinas, yakni drh. Iwan Berri Prima dan Firdaus, S.Pt, 1 orang unsur pengurus lama, yaitu Kuswantara, dan 4 orang yang dipilih dari peserta musyawarah. Yakni Sutrisno Kurniawan, Edi Riyanto, Suparman dan Riyanto.
Selanjutnya, tim formatur memutuskan untuk memilih Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus Asosiasi Peternak Unggas Bintan Periode 2022-2027. Susunannya adalah sebagai berikut:
Dewan PengawasÂ
Ketua : Suparman
Anggota
1. Asong
2. Haki
3. Apeng
4. Angai
5. Sumaryono
6. Ahua
Dewan PengurusÂ
Ketua umum : Sutrisno Kurniawan
Ketua I : Edi Riyanto
Ketua II: Desmond
Sekretaris Umum: Riyanto
Sekretaris I : Yeni
Sekretaris II : Yanti
Bendahara Umum: Yunita
Bendahara I: Ali Fatkhuni
Bendahara II: Yuliana.
Setelah ini, Ketua Umum terpilih diminta untuk melengkapi susunan pengurus, terutama koordinator-koordinator atau organisasi / badan otonom di bawah asosiasi. Paling lambat 1 bulan sejak dipilih. Bahkan, pengurus baru diminta untuk menyusun program rencana kerja dan langkah strategis sebagai mitra pemerintah daerah Kabupaten Bintan dibidang peternakan unggas.
Semoga dengan adanya asosiasi dan kepengurusan yang baru ini, persoalan perunggasan di Bintan dapat diselesaikan. Hal ini sebagaimana arahan dari bapak Plt. Bupati Bintan, Roby Kurniawan kepada peternak. Saat peternak melakukan audiensi di Kantor Bupati, senin (25/04/2022) yang lalu.
Di samping itu, Sutrisno Kurniawan yang juga merupakan putra dari Asong, tokoh peternakan ayam Bintan, mengapresiasi Dinas yang telah memfasilitasi musyawarah ini. Kita berharap, peternak unggas Bintan akan semakin maju dan tetap eksis meskipun industri perunggasan semakin pesat belakangan ini.
Tampak hadir dalam acara adalah utusan dari perusahaan yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk unit farm Bintan dan perwakilan dari PT. Indojaya Agrinusa (Japfa Group).
Perubahan Ketua Umum
Pada hari ini Minggu, tanggal Empat Belas Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga, Jam 10.00  s/d  jam 13.30 WIB, bertempat  di  Warung Kopi Rawa Sari, alamat JL. Rawa Sari, Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.  Menindak lanjuti atas posisi ketua umum yang tidak optimal menjalankan roda organisasi, Telah disepakati untuk diadakan pergantian kepengurusan periode kedua (Periode Masa Bakti 2022-2027) "Asosiasai Peternak Unggas Bintan (APUB)", sebagai berikut :
1.Dewan Pengawas:
Ketua: Â Â Suparman
Anggota: 1. Hakie
   : 2. Asong
   : 3. Apheng
   : 4. Angai
   : 5. Sumaryono
   : 6. Tjohwa
2.Dewan Pengurus
Ketua Umum: DESMOND
Ketua I: EDI RIANTO
Ketua II: JIMI
Sekretaris Umum: RIYANTO
Sekretaris I: YENI
Sekretaris II: YANTI
Bendahara Umum: YUNITA
Bendahara I: M. ALI FATKHURI
Bendahara II: YULIANA
3.Koordinator -- Koordinator:
Koordinator Ayam Broiler: RUDI
Koordinator Ayam Layer: JONI LAYER
Koordinator Burung Puyuh: ACE
Koordinator Ayam Kampung: YOSEP
Koordinator Bebek: RUSLI
Koordinator Informasi Harga: JONI
Koordinator Pakan: YENI INDRASARI
Koordinator Bibit Ayam: JAMILAH
Koordinator Sarana Prasarana: DADUN KOHAR
Koordinator Legal Dan Advokasi: KUSWANTARA
Pengukuhan Asosiasi Oleh Bupati Bintan
Berkenaan dengan telah dibentuknya asosiasi peternak unggas di Bintan, maka dipandang perlu untuk dilakukan pengukuhan oleh Bupati Bintan.
Saat itu, Bupati Bintan diwakilkan oleh Sekda Bintan, Ronny Kartika di Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan, 25 Januari 2023 mengukuhkan asosiasi peternak unggas. Pengukuhan juga disejalankan dengan pengukuhan asosiasi petani salak Bintan.
Dalam sambutannya, Sekda Bintan Ronny Kartika menyampaikan bahwa menjadikan Bintan sebagai distributor hasil ternak dan pertanian bukan impian semata.
"Kita punya potensi di ternak dan tani, produksi kita bisa kita tingkatkan dan kualitas produk kita bisa bersaing," katanya.
Asosiasi Peternak Unggas terdiri dari beberapa produksi peternakan. Mulai dari ayam pedaging, ayam petelur, bebek, burung puyuh dan sejenisnya. Asosiasi Peternak Unggas ini juga diharapkan mampu memantau perkembangan harga pasar untuk selanjutnya selalu cepat dilakukan penyesuaian dan senantiasa membawa kepentingan para anggotanya.
Perubahan Susunan Pengurus
Setelah dikukuhkan, aktifitas Asosiasi Peternak Unggas Bintan mulai dirasakan manfaatnya oleh peternak. Beberapa kegiatan telah berhasil dilaksanakan. Diantaranya adalah aktif mengikuti undangan berkenaan dengan perunggasan tingkat kabupaten Bintan, menjadi fasilitator dalam kegiatan gerakan pasar murah yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan pangan Provinsi/ Kabupaten Bintan dan juga yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan Provinsi/ Kabupaten Bintan. Bahkan, asosiasi juga hadir bersama Pemda Bintan mengikuti kegiatan Penas di Kota Padang 2023 dan menjembatani pemerintah daerah dalam memberikan penghargaan peternak teladan Kabupaten Bintan. Tepatnya sempena hari jadi Bintan, tanggal 1 Desember 2023, untuk pertama kalinya, Bupati Bintan memberikan piagam penghargaan peternak teladan.
Namun, perubahan kepengurusan kembali terjadi. Pada 2 November 2023, dilaksanakan pertemuan atau musyawarah organisasi. Pasalnya, ketua umum, mengundurkan diri karena ingin fokus ke pengembangan usaha yang telah dirintis keluarganya dan disepakati bahwa penggantinya adalah Riyanto yang sebelumnya adalah sekretaris umum dan pengganti sekretaris umum adalah Yeni yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris I.
Berikut ini adalah susunan pengurus Asosiasi Peternak Unggas Bintan periode 2022- 2027:
1.Dewan Pengawas:
Ketua: Â Â SUPARMAN
Anggota: 1. HAKIE
   : 2. ASONG
   : 3. APHENG
   : 4. ANGAI
   : 5. SUMARYONO
   : 6. TJHO HWA
2.Dewan Pengurus:
Ketua Umum: RIYANTO
Ketua I: EDI RIANTO
Ketua II: JEMI
Sekretaris Umum: YENNY YONG KRISTIORINI
Sekretaris I: Â ABDUL KANIS
Sekretaris II: SRI NOER YANTY
Bendahara Umum: YUNITA
Bendahara I: MOH ALI FATKHURI
Bendahara II: YULIANA
3.Koordinator -- Koordinator:
Koordinator Ayam Broiler: DESMOND
Koordinator Ayam Layer: RUDI
Koordinator Burung Puyuh: ACE
Koordinator Ayam Kampung: YOSEP
Koordinator Bebek: RUSLI
Koordinator Informasi Harga: JHONI
Koordinator Pakan: YENI INDRASARI
Koordinator Bibit Ayam: ZAMILAH
Koordinator Sarana Prasarana: HARNO
Koordinator Legal Dan Advokasi: KUSWANTARA
Semoga lekas ini, tidak ada lagi pergantian pengurus. Mengingat, kepengurusan asosiasi periode 2022- 2027 akan memiliki beragam tantangan. Diantaranya bagaimana organisasi mampu menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi anggotanya. Dengan kata lain: Investasi Perunggasan Berkembang, namun Peternak Lokal tidak tumbang. Semoga!