Titik kritis dalam proses pengulitan, penyayatan, pencacahan, dan pengemasan daging kurban wajib dijalankan dengan penuh tanggung jawab.Â
Panitia sebaiknya tegas, tatkala ada panitia lain yang mencoba melanggar titik kritis hewan kurban seperti merokok sambil memproses daging, atau tidak melepas alas kaki tatkala menginjak terpal atau alas daging, dan juga panitia sebaiknya memberi tanda pembatas.Â
Memberi batas, antara panitia dengan penonton/pengunjung. Tujuannya adalah menjaga agar daging kurban yang diproses tetap terjaga kesehatan dan kualitasnya.
Semoga, kejadian keracunan pasca mengkonsumsi daging kurban dapat menjadi momentum yang baik dalam pengelolaan hewan kurban harus dilakukan dengan tanggung jawab dan kesadaran bersama.
Rasanya terlalu besar jika pengorbanan hewan kurban harus memakan korban dari masyarakat yang mengkonsumsinya. Apalagi, di atas segalanya, kesehatan masyarakat wajib lebih diutamakan.
Semoga bermanfaat!