Kasus rabies di Indonesia belum ada tanda-tanda akan usai. Justru, beberapa hari ini, kita kembali menyaksikan video viral tentang penyakit Rabies.Â
Kali ini, video tentang seorang anak perempuan usia 5 tahun di Buleleng, Bali yang meninggal dunia usai digigit anjing rabies. Ironisnya, anjing yang menggigitnya adalah anjing peliharaannya sendiri.
Sementara itu, kejadian ini tentu membuat kita prihatin. Karena sejatinya, hewan seperti anjing adalah hewan paling setia di dunia ini. Ia tidak akan pernah menyakiti tuannya. Apalagi, hingga menggigitnya (melukainya).
Selanjutnya, tak jarang kita mendengar pemilik anjing yang menceritakan bahwa hewan kesayangannya ini selalu menunggui tuannya pulang ke rumah, lalu menyambutnya dengan antusias.Â
Demikian juga ketika sang tuannya diterpa kemalangan, sang anjing pun juga terlihat sedih dan dengan setia menunggunya. Bahkan, kejadian itu belum lama terjadi, sebagaimana dikutip dari Dailystar, Minggu (14/5/2023), seekor anjing peliharaan begitu sedih setelah pemiliknya meninggal karena kecelakaan.
Wanita yang memelihara seekor anjing setia itu bernama Alma Adriana Alonso Ocanas (22). Peristiwa ini terjadi di Hualahuises di negara bagian Nuevo Len, Meksiko.
Kesedihan tak sampai di situ, sang anjing yang diketahui bernama Camila pun juga akhirnya meninggal karena patah hati tak lama setelah pemiliknya tewas.
Rabies Membuat Anjing Menjadi Gila
Seandainya tidak ada virus Rabies, tentu kejadian anjing yang menggigit tuannya barangkali tidak pernah terjadi. Virus yang disebabkan oleh Lyssavirus itu menyerang susunan syaraf pusat. Akibatnya, anjing menjadi kehilangan sifat setia. Bahkan, perilakunya berubah seketika.
Oleh sebab itu, anjing sebenarnya juga korban atas jahatnya virus rabies. Sehingga, dalam mencegah rabies, sejatinya kita bukan hanya mencegah penularannya pada manusia, tetapi kita juga mencegah hewan anjing lain menjadi korban.
Selain itu, edukasi tentang penanganan kasus rabies juga perlu terus ditingkatkan. Misalnya, ketika anjing menggigit seseorang, anjing tersebut jangan dibunuh. Tetapi, diikat saja, atau dikurung dan tetap dipelihara seperti biasa. Lalu segera laporkan kepada dokter hewan pemerintah atau Dinas terkait untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!