Mohon tunggu...
Farhandika Mursyid
Farhandika Mursyid Mohon Tunggu... Dokter - Seorang dokter yang hanya doyan menulis dari pikiran yang sumpek ini.

Penulis Buku "Ketika Di Dalam Penjara : Cerita dan Fakta tentang Kecanduan Pornografi" (2017), seorang pembelajar murni, seorang penggemar beberapa budaya Jepang, penulis artikel random, pencari jati diri, dan masih jomblo. Find me at ketikanfarhan(dot)com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Migrain Tidaklah Tentang Nyeri Kepala Sebelah

23 Agustus 2019   15:57 Diperbarui: 23 Agustus 2019   16:00 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sini, dapat dinyatakan bahwa migrain tidak selalu dihubungkan dengan nyeri kepala sebelah. Rasmussen et al. (1991) menyatakan bahwa ada nyeri kepala sebelah hanya terjadi pada 62% pasien yang terdiagnosis migrain. Masih ada kriteria lainnya seperti nyeri berdenyut dan juga nyeri yang diperparah dengan aktivitas fisik. Dua kriteria tadi juga sering ditemukan pada pasien yang didiagnosis migrain. Sehingga, nyeri kepala sebelah saja tidak mesti menjadi diagnosis yang men

Migrain bukanlah penyakit berbahaya meskipun sering datang dalam bentuk serangan. Selama tidak disertai dengan gejala bahaya seperti kehilangan kesadaran, nyeri kepala yang menyerang seperti sambaran petir, atau rasa lemah pada salah satu sisi tubuh. Jika gejala tersebut terjadi, sebaiknya konsultasikan ke dokter terdekat atau langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Migrain sendiri dapat dicegah untuk serangannya. Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mencegah datangnya migrain. Contohnya bisa dengan membuat sebuah catatan harian tentang kapan saja datangnya gejala migrain, atau juga dengan menghindari beberapa faktor pencetus, seperti waktu makan tertinggal, tidur yang terlalu sedikit/banyak, konsumsi alkohol atau kopi, dan juga kondisi stress tertentu. Selain itu, beberapa obat seperti Ibuprofen atau obat yang dijual di pasaran juga terbutki dapat membantu untuk mengurangi gejala migrain yang ditemukan.

Sumber Artikel:

  1. Bahra A. Primary headache disorders: focus on migraine. Rev Pain. 2011;5(4):2--11. doi:10.1177/204946371100500402

  2. Headache classification committee of the IHS. Classification and diagnostic criteria for headache disorders, cranial neuralgias and facial pain. Cephalalgia 1988 8: 1-96.

Rasmussen BK, Jensen R, Olesen J. A population-based analysis of the diagnostic criteria of the International Headache Society. Cephalalgia 1991;11(3):129--34.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun