Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dasar Foto Digital (3): Rentang Dinamis Bisa Sangat Mudah Dipahami

1 Februari 2017   15:15 Diperbarui: 1 Februari 2017   15:39 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kekelawar mampu mengunakan rentang frekwensi yang lebih lebar dari manusia untuk indra pendengarannya. Gambar dari infohewan.com

Sensor digital camera identis walaupun harus menangkap gelombang frekwensi cahaya yang berbeda. Hanya dilapisi filter warna saja. Sangat berbeda dengan sensor mata manusia yang mempunyai satu sensor untuk tiap warna (RGB). Gambar dari Digital-Photography-Tip.net
Sensor digital camera identis walaupun harus menangkap gelombang frekwensi cahaya yang berbeda. Hanya dilapisi filter warna saja. Sangat berbeda dengan sensor mata manusia yang mempunyai satu sensor untuk tiap warna (RGB). Gambar dari Digital-Photography-Tip.net
Sensor digital yang kita gunakan sebagai contoh adalah format Fullframe, yang ukuran dimensinya adalah 35 mm, panjang 36 mm dan lebar 24 mm. Umpamakan sepanjang sensor itu dibariskan sebanyak 6.000 sensor (Pixel) dan selebar sensor itu dibariskan sebanyak 4.000 sensor (pixel).
Di area seluas itu terdapat bintik bintik halus sebanyak 24 Juta Pixel. Dan pixel itu kita anggap saja kepala batang korek api yang dari bahan kayu. Anggap saja kita dirikan korek api dari batang kayu dan kita dirikan berjejer rapih sebanyak 24 juta batang korek api. Ujung batang korek api yang bisa terbakar, kita umpakan saja sensor cahaya.
Artinya semua jenis pixel adalah indentis satu sama lainnya.
Dengan kata lain, tiap sensor (pixel) camera digital mempunyai karakter yang sama (100 % identis).

Pada manusia, terdapat 4 jenis sensor. yaitu Merah, Hijau, Biru (RGB) dan gelap. Gambar dari medicastore.com
Pada manusia, terdapat 4 jenis sensor. yaitu Merah, Hijau, Biru (RGB) dan gelap. Gambar dari medicastore.com
Di lapisan paling dalam organ mata juga ada lapisan sensor cahaya yang disebut Retina.
Bila kita perhatikan lapisan retina dan di perbesar maka ada perbedaan jelas antara sensor camera digital dan sensor cahaya mata manusia.

 Bedanya sensor mata manusia dengan sensor camera digital adalah :
 - Jenis sensor pada manusia ada 4 jenis: Merah, Hijau, Biru (RGB) dan sensor cahaya redup.
   Pada sensor camera digital hanya ada 1 jenis untuk semua warna.
- Jumlah sensor terang (RGB) berjumlah 6 Juta dan 120 juta untuk sensor cahaya redup.
  pada sensor format fullframe ada yang 24 Mega pixel dan 42 Megapixel.
- Panjang diagonal area retina sekitar 17mm.
  Panjang diagonal area sensor camera digital format fullframe 43 mm.

Karena kita tidak mau belajar terlalu jauh ilmu kedokteran, sampai disini saja perbandingannya.
Sekarang kita perhatikan perbedaan mata dengan camera digital.

Perbedaan jenis sensor. 
Pada Sensor camera digital hanya satu jenis dan dimodifikasi untuk bisa di konversi menjadi tiga warna (RGB), tetapi tipe jenisnya adalah 100 persen identis.
Cara modifikasinya pun sangat sederhana sekali, seperti kita mengunakan kacamata yang berwarna merah, hijau atau biru. Dan Bukan tiap sensor (pixel) berkemampuan mendeteksi satu warna saja.

Memahami kemampuan mendeteksi cahaya terang.
Bila kita memahami adanya 3 jenis sensor cahaya pada manusia , yaitu sensor warna merah, hijau dan biru (RGB), maka kita bisa paham kenapa ada manusia bisa buta warna. Buta pada warna tertentu. Buta warna itu karena tidak sempurnanya sensor warna pada warna tertentu, sehingga menyebabkan kualitas warna merah atau hijau atau biru yang terganggu.

Memahami kemampuan mendeteksi cahaya redup.
Bila kita memahami bahwa pada manusia ada dua jenis sensor, yaitu sensor cahaya terang untuk warna (RGB) dan satunya lagi sensor yang redup cahaya.
Artinya sensor cahaya pada manusia mempunya spesialisasi tersendiri untuk mendeteksi cahaya terang dan cahaya redup. Sedangkan pada sensor digital semua sensor dipaksakan untuk mendeteksi cahaya terang dan gelap.
Seperti kita pahami bahwa penderita penyakit rabun sore, tidak mampu mendeteksi warna warna gelap pada sore hari yang redup cahaya. Dengan kata lain, penderita gangguan sensor redup akan sulit melihat pada cahaya yang redup.

Memahami perbedaan kemampuan sensor manusia dan sensor digital:
Karena sensor mata manusia mempunyai total 4 jenis sensor (RGB dan redup), sedang sensor camera digital hanya 1 jenis saja, maka sensor camera digital tidak mampu memdeteksi cahaya yang jauh lebih terang maupun cahaya yang lebih redup.

Memahami kemampuan indra Manusia dan Kekelawar.
Manusia normal hanya mampu mendengar suara di rentang frekwensi 20 Hertz sampai 20.000 Hertz. Sedangkan Kelelawar mampu terbang cepat bukan mengandalkan indra pengelihatan (mata), tetapi Kekelawar mengunakan indra sensor frekwensi yang Kekelawar dengar.
Artinya kemampuan kekelawar mendengar frekwensi lebih lebar rentang dinamis nya daripada kemampuan manusia mendengar frekwensi suara.

Dengan kata lain, bahwa manusia lebih “budek” dari Kekelawar, karena tidak bisa mendengar frekwensi yang kekelawar bisa dengar. “Budek frekwensi” dalam perbedaan manusia dengan Kekelawar, karena memang manusia tidak memiliki sensor yang untuk mendeteksi frekwensinya, sedangkan Kekelawar mempunyai sensor yang mendeteksi frekwensi diluar batas kemampuan sensor manusia.

Sekarang kita coba memahami Silau.
Dalam kamus besar bahasa indonesia, silau diartikan “tidak dapat melihat nyata karena terlalu terang cahayanya”. 
Contohnya :
Apa warna matahari ? Apakah merah atau kuning atau oranye ?
Bila sinar matahari sangat terik, maka warnya sulit kita jelaskan dan kita hanya berkata “putih sekali dan silau”
Artinya semua warna yang terlalu terang (kebanyakan atau over cahaya), menyebabkan silau dan mata mendeteksi warna itu menjadi putih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun