Penjelasan Algorithma Puzzle:
Bila sudah ada data digital dari satu pixel, maka data itu dibaca. Bila bisa baca satu pixel, maka software ber-algorithma akan membaca urutan pixel seluruhnya. Setelah data tiap pixel dibaca dan di simpan dalam memori, maka mulailah software berikutnya yang bertugas untuk menyusun ulang data sensor digital.
Mari kita mulai perhatikan tahapan kode biner disimpan dalam memor card dan bila perlu ditampilkan dilayar camera digital.
Perhatikan angka di gambar ini dan bandingkan dengan angka dalam puzzle diatas.
Angka di puzzle atas adalah urutan pixel sensor cahaya.
Angka di puzzle ini adalah kode biner yang tergantung terang atau redupnya cahaya  pada tiap pixel sensor.
Artinya tiap pixel sensor sudah dibaca data abstaknya dan kemudian dikonversi  menjadi angka absolut kode biner.
Penjelasan Modulasi data BIT di memory:
Kondisi sensor pixel dan tersinari cahaya, menyebabkan tegangan listrik di pixel itu berubah.
Perubahan tegangan tersebut dibaca secara algorithma dan di konversi menjadi kode biner.
Konversi tegangan menjadi kode digital, saya sebut sebagai MODULASI.
Anggap saja di MODULASI ( di kemas sebagai paket digital ).
Setelah tahap modulasi, maka data cahaya tersebut sudah dalam bentuk paket  biner.
Penjelasan menyimpan dalam format Raw /JPG:
Tergantung setting di body camera, dalam format apa kita maunya menyimpan data cahaya yang sudah di modulasi itu?. Bila settingnya simpan dalam Raw, maka algorithma mulai menyimpan seluruh data dari semua pixel. Bila settingnya simpan dalam Jpg, maka algorithma mulai menyimpan data kode biner sesuai perjanjian, sehingga data yang disimpan bisa lebih sedikit.
Ilmu Dasar Foto Digital: Memahami BIT Pada Foto Format Raw & JPG
Pada saat fotografer mau melihat hasil foto secara instan di layar camera digital, maka data kode biner dari memori card dibaca ulang dan melalui algorithma DE-MODULASI, di susun lagi kode kode biner untuk rapih tersusun di pixel layar camera. Semacam menyusun Puzzle lagi, dari puzzle yang tersebar di memori card dalam bentuk biner, bisa ditampilkan lagi menjadi gambar yang sesuai susunannya seperti cahaya mendarat di permukaan sensor digital.
Luluk dan Herry masih binggung?. Kita bikin contoh lagi yang lebih sederhana untuk mengkonversi yang abstrak menjadi absolut.
Mengapa gambar ini berwarna?
Iya.... sistem konversinya sama saja antara Black and White. Tahap berikutnya kita belajar membaca cahaya warna.
Apakah Luluk dan Herry sudah paham?. Bila belum juga, mari kita bikin penjelasan yang lebih sederhana lagi. Adalah Luluk dan Herry bikin perjanjian yang kita sepakati.
Herry akan bikin sakit Luluk dengan cara Herry melakukan kekerasan di tangan kanan Luluk. Rasa sakit akibat kekerasan Herry kepada tangan kanan Luluk merupakan sesuatu yang abstark. Sakit.... bagaimana mengukur rasa sakit yang abstark ?
Kita mulai perjanjian:
Bila tangan Luluk dibikin TIDAK SAKIT oleh Herry, maka Luluk katakan TIDAK SAKIT.
Bila tangan Luluk dibikin IYA SAKIT oleh Herry, maka Luluk katakan IYA SAKIT.
Dalam kasus ini kombinasinya hanya dua, yaitu SAKIT atau TIDAK, artinya 1 BIT kode biner.
Sekarang Herry memulai untuk bikin sakit tangan kanan Luluk.
Herry mulai memegang tangan kanan Luluk, lalu Luluk menjawab TIDAK SAKIT.
Artinya kita gunakan kode biner NULL (0) alias No/Tidak
Kemudian Herry mulai lanjut mencubit kulit Luluk, lalu Luluk menjawab, aduh.... IYA SAKIT.
Artinya kita gunakan kode biner SATU (1) alias Yes/Ya
Paham ya sampai sini.
Yang abstark rasa sakit  atau tidak dinyatakan sebagai angka absolut antara 1 atau 0