Mohon tunggu...
Dokter Kusmanto
Dokter Kusmanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - .

.

Selanjutnya

Tutup

Money

Raksasa mobil SAAB bangkrut, SMK bikin mobil

15 Januari 2012   21:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:51 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_156214" align="alignleft" width="300" caption="Mobil SAAB dengan mesin turbo (Foto sumber google)"][/caption] . Tahun 1978 pertama kali saya diajak menikmati mobil SAAB dengan mesin turbo buatan negara Swedia. Saya saat itu kagum sekali, tetapi saat ini pabrik mobil itu divonis bangkrut. Demikian juga perusahaan hebat General Motor, Amerika telah menjual pabrik mobil Hummer kepada China. Selain bisnis mobil, beberapa hari yang lalu saya menulis bisnis fotografiRaksasa Kodak segera tumbang. Apakah ini mengingatkan kita tentang jaman Dinosaurus yang punah akibat perubahan jaman ?

.

Beberapa hari yang lalu saya diundang teman teman dan kami berbicara tentang kondisi bisnis saat ini. Disatu berita dijelaskan bahwa ekonomi Indonesia sudah bangkit, seperti tahun 1998 sebelum huru hara dan sudah kembali dilirik oleh para Investor. Artikel saya adalah : Beritametrotvnews : RI semakin seksi [caption id="attachment_156218" align="alignleft" width="300" caption="Mobil Hummer (foto dari google)"]

1326639269453097069
1326639269453097069
[/caption] . Seperti kita ketahui pula bahwa saat ini banyak sektor bisnis di Indonesia hancur, seperti import ikan, jahe, cabe, elektronik, alat rumah tangga. Semua yang saya tulis adalah produk banjir dari China. Artinya banyak pula pengusaha yang hancur lebur akibat situasi yang makin sulit saat ini. Tentu saja segmen tertentu yang mengalami kesulitan ini dan banyak pula yang menjadi tambah besar. . . Saat saya berbicara dengan teman yang memiliki fasilitas pabrik komponen mobil dan motor, mereka sedang disiapkan rancang bangun mobil merek terkenal Jepang dengan basis harga 6.000 US Dollar. Target Rupiah ada 60 juta rupiah. Saat ini basis produksi mereka adalah 10.000 US Dollar. Sekitar 100 juta.

[caption id="attachment_156220" align="alignleft" width="300" caption="Mobil Rusia merek Lada berbasis mobil FIAT dari Italia. Saat saya diajak test drive SAAB Turbo pada tahun 1978, rusia baru bikin mobil ini. (foto dari google)"]

1326639474422891501
1326639474422891501
[/caption] . Teman yang dari perbankan menjelaskan kami bahwa saat ini terjadi pergeseran segmen OKB (Orang Kaya Baru). Memang benar bahwa 3 negara dunia seperti China, India dan Indonesia termasuk sangat hebat mencetak OKB. Saya dijelaskan bahwa ciri ciri OKB adalah tumbuhnya generasi baru di kelas menengah dengan ciri ciri sbb : Sifat konsumerisme terhadap sesuatu yang “terkesan” mewah, premium, upper kelas, dan cepat berganti selera. Segmen OKB ini bila ditawarkan produk mewah saat ini dianggapnya masih tidak bermutu, mereka merasa di down grade oleh mutu nya. Sehingga mereka maunyayang dari luar negeri, merek luar dan dianggapnya istimewa. Istilahnya harus ada “Luar biasanya”

.

.

Satu teman saya lainnya, yang sebagai professional muda mengatakan : Bila mau kaya, harus berbisnis dengan orang kaya. Demikian juga bila mau pintar harus berteman dengan orang pintar. Termasuk berteman dengan narkoba, biasanya juga akan ikutan konsumsi narkoba.

Dengan kesimpulan dari tiga teman yang didiskusikan bersama 12 orang, maka kami berkesimpulan, hati hati lah dengan mobil nasional atau mobil besutan SMK. Karena biar bagaimana pun pabrik mobilnya harus mendapatkan laba dan harus bisa berlangsung dalam R&D berikutnya. Bila saja tidak mempunyai laba yang cukup, pastilah tidak akan ada kemajuan teknologinya termasuk peningkatan kualitas SDM mereka.

Termasuk pabrik mobil negara Rusia dan negara India, awalnya dari basis mobil FIAT. Mobil Fiat buatan tahun 1965 dari Italia, yang di cangkok sebagai mobil nasional mereka. Nyatanya sampai saat ini mereka sangat sulit untuk mendunia.

Kembali ke mobil SMK. Apakah tidak lebih hati hati, seperti yang Felix Kusmanto komentarkan dalam artikel bapak Andika. Bila saja SMK membuat mobil dengan teknologi yang sudah mulai usang, mungkin saja generasi berikutnya tidak bisa berkembang. Sebagai penutup, marilah kita melihat kondisi realitasnya dan jangan terus dalam euphoria yang berkepanjangan. Tentu saja kita tidak mau tumbang atau stagnasi seperti contoh contoh raksasa ekonomi dunia yang saya tulis dalam artikel.

Apakah sungguh segmen OKB yang baru tumbuh pesat di Indonesia ingin membeli mobil nasional besutan SMK ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun