Sektor keuangan online juga merupakan target peningkatan penolakan terdistribusi terhadap serangan pemerasan layanan. Pemasaran adalah tantangan lain bagi kebanyakan perusahaan FinTech karena mereka sering kalah oleh pesaing yang lebih besar. Tantangan keamanan ini juga dihadapi oleh perusahaan bank historis karena mereka menawarkan layanan pelanggan Internet yang terhubung.
Bagaimana situasinya di Indonesia? Berdasarkan laporan CNN, diungkapkan bahwa Perusahaan peranti lunak Gojek meraih pendanaan tahap baru yang  fantastis nilainya, sebesar US$550 juta atau Rp7,2 triliun, dari  sejumlah investor yang dipimpin oleh KKR & Co., dan Warburg Pincus,  demikian pernyataan bersama para investor yang berpartisipasi, Kamis  (4/8/2017). Tercatat Farallon Capital Management, Capital  Group Private Markets, dan sejumlah investor internasional lain, ikut  berpartisipasi dalam putaran investasi ini. Pada pekan ini, Grab juga mengumumkan  pendanaan baru sebesar US$600 juta atau sekitar Rp7,8 triliun dari  SoftBank Group dan Didi Chuxing, penyedia layanan mobil panggilan yang  berkuasa di China.
Traveloka perusahaan layanan tiket dan hotel online. Mendapatkan dana  dari perusahaan Expedia Amerika. Perusahaan Expedia juga bekerja sama  dengan mitra dari Indonesia untuk pemesanan hotel global. Dalam 1  tahun terakhir Traveloka telah mendapatkan $500 juta, termasuk investor  East Ventures, Hillhouse Capital Group, Sequoia Capital, dan perusahaan  eCommerce China. Expedia berharap dapat hadir di Asia Tenggara  dan belajar dengan kebiasaan liburan dan perjalanan seperti di  Indonesia. Traveloka memiliki 100 layanan domestik dan internasional  untuk Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura dan Filipina.
Meski demikian investasi kedua perusahaan aplikasi sektor transportasi dan pariwisata ini baru sebatas payment gateway, belum berbentuk aplikasi financial technologi menyeluruh. Yang masih belum rampung saat ini adalah Sislognas, Sistem logistik nasional yang bercita-cita menyatukan angkutan laut nusantara door to door dari Sabang sampai Merauke dalam satu aplikasi komputer berbasis cloud untuk menekan biaya angkutan laut di Indonesia dan meratakan distribusi barang di Indonesia. Sampai kapan kita harus menunggu?
==dokday 19092017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H