oleh sebab itu, jika ia mendapati Rabb-nya, ia merasa senang dan tenang, perasaan bimbang dan keluh kesah sirna, serta terpenuhi kebutuhannya, karena, di dalam hati terdapat kebutuhan, yang selamanya tak ada yang mampu memenuhi kebutuhannya tersebut selain Allah Ta'ala. Â
3. Ia rela Tubuhnya letih untuk melayani Allah dan hatinya tidak merasa jemu
Rasulullah pernah melakukan shalat hingga kedua kakinya bengkak, ketika ditanya tentang hal tersebut beliau menjawab, "tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur".Â
Yahya bin Mu'adz berkata, "Barangsiapa senang melayani Allah, segala sesuatu akan senang melayaninya, barangsiapa matanya senang kepada Allah, setiap mata akan senang melihatnya".Â
Ibnu Mas'ud pernah berkata kepada seseorang, "Obatilah hatimu!, karena tuntutan Allah kepada para hamba ialah kebaikan hati mereka."
Maksudnya, keinginan dan tuntutan-Nya kepada mereka, sementara itu, baiknya hati ialah dengan memenuhinya dengan kecintaan kepada Allah Ta'ala, Barangsiapa yang cinta kepada Allah Ta'ala, ia akan senang melayani-Nya, selanjutnya pelayanannya kepada Allah menjadi energi hati dan makanan bagi jiwanya, seperti ungkapan seorang penyair:Â
"Jadilah orang yang senang melayani Rabb-mu, karena orang-orang yang jatuh cinta ialah pelayan bagi para kekasihnya".Â
Ibnul Mubarak berkata :Â
"Engkau bermaksiat kepada Allah, tapi engkau mengharap cinta-Nya, sungguh sebuah perumpamaan yang indah, bila cintamu jujur, niscaya engkau akan menaati-Nya, karena orang yang jatuh cinta biasanya taat kepada yang dicintai".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H