diantara tanda-tanda hati yang sehat dan cinta kepada Rabb-nya ialah:
1. Banyak Berzdikir Kepada Allah
Hati itu seperti periuk dan lisan laksana gayungnya, lisan mengeluarkan yang manis atau yang pahit dari dalam hati. Â Apabila hati dipenuhi perasaan cinta kepada Rabb yang Mahaluhur dan Agung, lisan pasti tergerak untuk melantunkan dzikir.
Tapi bila hati dipenuhi hal-hal lain, seperti kufur, fasik, dan durhaka, lisan tergerak untuk memfitnah, mengadu domba, serta berbuat keji dan cabul. Â Sebagian ulama mengatakan "Orang yang cinta kepada Allah tidak mendapati kesenangan dunia dan tidak lalai dari dzikir Allah sekejappun.Â
Adapula yang berkata, " orang yang cinta Allah ialah orang yang hatinya melalang buana dan banyak dzikir, yang menyebabkan ia meraih keridhaan Allah dengan berbagai sarana sesuai kemampuan dan amalan-amalan sunnahnya karena terbiasa dan rindu, dzikir dalam keadaan susah ialah tanda cinta, sebagaimana diungkapkan oleh 'antarah:Â
"Sungguh aku ingat kamu dan tombak , Seolah bagaikan dasar-dasar sumur dalam kepekatan"Â
Ketika Allah memberi rukhshah berbuka dan mengqashar sholat, dia memerintahkan agar memperbanyak dzikir. Â Allah Ta'ala berfirman dalam Q.S Al-Anfal yang artinya : "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung".Â
2. Pemiliknya senantiasa aktif, sehungga ia pasrah kepada Allah dan bergantung kepada-NyaÂ
Sebagaimana orang sedang dimabuk cinta yang bergantung kepada kekasihnya, maka tidak ada kehidupan, keberuntungan, kenikmatan dan kesenangan baginya, kecuali dengan keridhaan, kedekatan, dan kasih sayangnya. Â Dengan-Nya ia merasa tenang, kepada-Nya ia mendapat ketenangan, dan kepada-Nya ia berlindung. Â Dengan-Nya ia bahagia, kepada-Nya ia pasrah, dengan-Nya ia berpegang, kepada-Nya ia berharap, dan kepada-Nya ia takut. Â
Dzikir adalah makanan dan santapannya, cinta dan rindu kepada-Nya ialah kehidupan, kesenangan  dan kebahagiaannya, berpaling dari-Nya dan bergantung kepada selain-Nya ialah penyakitnya, kembali kepada-Nya ialah obatnya. Â