Mohon tunggu...
Sembodo Nugroho
Sembodo Nugroho Mohon Tunggu... Peternak - Master of Animal Science

Bersepeda adalah hal yang sangat menyenangkan bagi saya, dengannya bisa mendapatkan tubuh yang sehat, inspirasi baru untuk dibagikan dan menikmati kesegaran udara dengan bonus pemandangan nan indah...

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Nasib Peternak Rakyat di Tengah Wabah PMK, Menjelang Hari Raya Idul Adha 2022

8 Juli 2022   07:24 Diperbarui: 8 Juli 2022   08:32 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Antara Foto_Pencegahan Virus Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi 

Pada tahun ini kasus PMK kembali mewabah di Indonesia, disinyalir dengan dugaan adanya import kambing dari Malaysia di Medan menjadi pemicu wabah PMK menyebar di Indonesia. Setidaknya saat ini pemerintah telah menerapkan penyebaran virus PMK menjadi Kejadian Luar Biasa atau bencana luar biasa yang kemudian membentuk gugus tugas untuk menangani kasus ini sehingga BNPB (Badan Nasional Penanggulangam Bencana) menjadi koordinator dari gugus tugas untuk menangani kasus PMK. Setidakn9ya ada 317.889 ekor ternak yang terjangkit PMK saat ini yang tersebar pada 21 Provinsi  di Seluruh Indonesia.  Hal tersebut juga kemungkinan akan terus meningkat seiring dengan masifnya mobilisasi ternak mendekati Hari Raya Idul Adha.  

Nasib Peternak Menjelang Hari Raya Idul Adha

Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika pada saat menjelang hari raya kurban permintaan ternak meningkat, terlebih indonesia notabene sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak di Dunia.  Selama masa pandemi Corona mewabah dua tahun belakang permintaan hewan kurban mengalami penurunan, namun saat ini di tengah wabah PMK justru mengalami kenaikan sebanyak 13% dari tahun sebelumnya yang sempat mengalami penurunan.  Sebagai salah satu bentuk rasa suka cita setelah terisolir oleh wabah corona,membuat kaum muslimin meluapkannnya dengan cara berkurban.  

Menjadi salah satu motor mobilitas yang cukup tinggi menjelang hari raya kurban tersebut, sehingga dari hari ke hari angka hewan yang terinfeksi juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.  Tidak sedikit peternak yang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah karena banyak ternaknya yang mati.  Serba salah dengan kondisi saat ini, mengingat animo masyarakat yang mau beribadah dengan kurban cukup inggi, disisi lain tingkat penyebaran PMK menjadi sangat masif ke berbagai daerah hingga pelosok negeri.  

Memang banyak peternak yang mengalami kerugian karena adanya wabah dari PMK tersebut, namun beriringan dengan adanya wabah tersebut, harga hewan kurban malah mengalami angka kenaikan yang terbilang signifikan.  Hal tersebut juga tidak terlepas dari mewabahnya virus PMK.  Pekurban atau orang yang akan berkurban tentunya memilih hewan yang sehat, dengan adanya permintaan seperti itu membuat harga ternak di pasaran melambung, belum ditambah lagi dengan animo masyarakat yang bertambah untuk berkurban setelah terbebas dari pengetatan yang dialaminya selama dua tahun akibat pandemi virus Corona.  

Pencegahan dan Penanggulangan PMK

Dengan adanya penyebaran dan mobilitas ternak yang masif menjelang hari raya kurban membuat virus PMK kian menyebar juga dari daerah ke daerah, setidaknya saat ini sudah ada 21 Provinsi dari 34 provinsi yang ada di Indonesia yang terkena dampak dari virus tersebut.  Untuk pencegahan, sebaiknya pemerintah bersama peternak rakyat membangun kesadaran tentang bahaya PMK terhadap ternak berkuku genap dan juga memperketat bio security mulai di kandang kandang peternak rakyat.  Keluar masuk hewan kurban harus diperketat dengan menunjukan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) serta tidak mudah dalam  memberikan ijin jika memang  terindikasi hewan sedang sakit.   Pintu-pintu masuk ataupun keluar daerah harus diperketat supaya migrasi hewan ternak terkontrol dengan baik.  

Segera lakukan Penanggulangan PMK dengan cara mempercepat proses vaksinasi secara merata di seluruh Indonesia guna untuk mengurangi angka kematian yang tinggi.  Membuat posko vaksinasi PMK berbasis desa atau kecamatan, hal ini akan mempercepat proses Vaksinasi dan capaian tingkat kekebalan akan segera terbentuk diharapkan bisa kembali bebas dari wabah dari PMK.  

Semoga ujian bagi peternak dan bangsa Indonesia segera berakhir,  Dapat berfokus kembali dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Corona ini yang sedang mengalami krisis baik pangan maupun ekonomi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun