Mohon tunggu...
Dofran Winner Luhulima
Dofran Winner Luhulima Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mengembara dalam hutan kata, menyelam dalam lautan makna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dingin

13 Maret 2021   21:36 Diperbarui: 13 Maret 2021   21:41 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dingin.

Semilir angin malam.

Diiring aroma rintik hujan.

Tik..tik..tik...

..

Mengapa kau bersembunyi wahai bulan?

Bukankah engkau dicari?

Tidakkah engkau lihat jalan-jalan sepi?

Tidakkah engkau dengar ringis para petualang?

Mencari sorot binar di tengah kegelapan...

..

Atau sinarmu sudah remang?

Tidak kuat menembus nasib.

Di antara gulungan awan kelabu.

Yang selalu menangis...

..

Engkaukah itu hati?

Mengapa engkau bernasib sama?

Tidak kuat menguak rindu.

Menembus gulungan nasib yang terkungkung dalam ironi.

Hanya bisa merindu.

Terkadang mungkin menangis...

..

Ahhh!!!

Malam!!!

Mengapa kau lukiskan suasana??

Ibarat cenayang membaca sukma!!!

..

Hati bagai rembulan.

Rindu bagai cahaya.

Nasib bagai awan.

Dan tangis bagai hujan...

.....

Wahai kasih...

Pun dalam jarak, kutahu engkau merasa.

Sorot dari cakrawala yang mengingatkan.

Pada rindu merajam sukma.

Beritahu aku apa yang lebih tinggi dari rindu!!!

..

Hanya bisa merindu.

Merindu kamu yang terlelap.

Dalam jarak dan cinta...

..

Tik..tik..tik...

Dingin...

.....

Sekadar ungkapan hati di bawah rembulan.

Oleh: Dofran Winner Luhulima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun