Mohon tunggu...
Dofran Winner Luhulima
Dofran Winner Luhulima Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mengembara dalam hutan kata, menyelam dalam lautan makna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang

28 Februari 2021   02:37 Diperbarui: 28 Februari 2021   03:17 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merasakan tapi mati?

Bukan, hanya tetes hujan dari badai gempar.

Membawa petir dan guntur bersahut.

Menerjang samudera waktu.

Menerka ombak penuh ruang kosong.

Mengisi guruhnya badai.

Tapi semua hanya bayang terlihat.

Hanya dia dan nirwana.

Hanya dia dan Ayahnya.

Sebuah tulisan lama pada 28 April 2015 di dalam kamar kost kota Surabaya.

Oleh: Dofran Winner Luhulima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun