Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Baper "Milea: Suara dari Dilan"

16 Juni 2020   01:38 Diperbarui: 16 Juni 2020   01:41 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Di film ini juga terungkap, sebelum mengenal Milea, Dilan lebih dulu dekat dengan Susi. Meski dekat dan Susi menarih hati pada Dilan, mereka tak sampai pacaran. Ada adegan lucu ketika Dilan janjian nonton bioskop dengan Susi, rekan-rekan geng motornya juga diajak ikut nonton bersama. Di “Milea : Suara dari Dilan” terungkap perempuan pertama yang mencium Dilan bukan Milea tapi Susi yang tiba-tiba nyosor menciumnya saat nonton di bioskop.

Adegan berlanjut dengan proses perkenalan dan pendekatan Dilan pada Milea dengan gaya peramalnya. Di bagian ini banyak adegan di dua film sebelumnya yang dimunculkan ulang, seperti saat Dilan pulang bareng Milea dalam satu angkot, ketika Dilan pertama kali kerumah Milea membawa surat undangan, kedatangannya untuk kedua kali ke rumah Milea malam-malam dengan alasan sebagai utusan kantin memperkenalkan batagor tiga rasa hingga Dilan memberikan hadiah ulang tahun TTS yang sudah diisinya semua.

Di film ini, Dilan mengungkapkan rasa cemburunya saat Milea diajak Kang Adi, guru les privatnya untuk jalan-jalan ke ITB. Dan untuk pertama kali pula Dilan dibikin kecewa oleh Milea yang tak menepati janji bahwa ia tak akan keluar dengan Kang Adi. Dan saat itu pula untuk pertama kalinya Milea merasa sangat bersalah telah berbohong pada Dilan, meskipun ketika itu mereka belum resmi jadian.

Rasa kecewa Dilan dan perasaan bersalah Milea berakibat pada kegalauannya masing-masing. Rasa kecewa Dilan memuncak dengan kemarahan saat mengetahui Milea ditampar Anhar ketika mencarinya di kantin Bi Eem. Dilan yang marah langsung menghajar Anhar karena tidak terima Milea ditampar.

Dan lagi-lagi selalu ada hikmah di balik peristiwa. Usai gelut dengan Anhar, Milea datang mengobati luka-luka Dilan dan untuk pertama kalinya ia mencium pipi Dilan. Di hari itu juga mereka resmi jadian tanggal 22 Desember 1990.

Di “Milea : Suara dari Dilan,” adegan Dilan dikeroyok kakaknya Anhar dan kawan-kawan dinampakkan dengan jelas. Demikian juga saat Dilan merencanakan balas dendam menyerang geng kakaknya Anhar. Saat itu pula Dilan kembali diserang rasa cemburu ketika Milea datang tiba-tiba ditemani Yugo sebagaimana adegan yang sudah pernah muncul di film sebelumnya.

Pada momen ini pula untuk pertama kali Milea mengancam putus jika Dilan tetap nekat balas dendam. Salah paham yang berakibat cemburu itu membawa Dilan nekat tetap menyerang kakak Anhar meskipun akhirnya rencana ini gagal karena Dilan dan kawan-kawan keburu ditangkap Polisi yang sedang patroli malam itu.
Kemudian Dilan menggambarkan hubungan keduanya berangsur normal setelah Milea menjenguknya di Kantor Polisi dan menjelaskan tentang Yugo.

Namun sejak saat itu Milea mulai berani mengontrol pergaulan Dilan. Milea yang cenderung posesif terang-terangan bilang tidak suka dengan teman-teman geng motor Dilan dan terus mendesaknya untuk keluar dari geng motor.

Kisah kasih yang naik turun seperti rollercoaster, kemudian normal dan semakin mesra bersama Milea diakui Dilan sebagai fase terindah dalam hidupnya. Namun seindah apapun, menurut Dilan, tak ada hubungan yang sempurna. Dan memang hubungan mereka benar-benar diuji ketika Akew diketahui tewas karena dikeroyok.

Mengetahui Akew tewas dikeroyok, Milea semakin terang-terangan mengungkapkan rasa tidak sukanya pada geng motor. Sebagai bentuk protes sekaligus kecewa, Milea menolak ajakan Dilan untuk bersamanya melayat Akew. Pun saat pulang Milea tak mau diantar Dilan dan memilih pulang bersama teman-teman kelasnya.

Di sinilah kesedihan dan kegalauan Dilan tergambar jelas. Betapa Dilan yang sangat sedih kehilangan sahabat menjadi semakin dibuat galau dengan sikap Milea. Dia hanya bisa duduk sendiri, berteduh di halte bus di tengah derasnya hujan. Sesungguhnya Dilan sangat mengharapkan Milea ada disampingnya saat itu. Dan sejak saat itu Milea tak mau jalan bersama Dilan meskipun ia bilang kalau ia sudah tak ikut geng motor lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun