Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Baper "Milea: Suara dari Dilan"

16 Juni 2020   01:38 Diperbarui: 16 Juni 2020   01:41 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Meski tak mampu melampaui pencapaian jumlah penonton “Dilan 1990” dan “Dilan 1991”, film “Milea : Suara dari Dilan” meraup sukses besar di awal tahun 2020. Penutup trilogi “Dilan” ini masih tercatat sebagai film terlaris tahun 2020 dengan perolehan 3.122.263 penonton. Catatan resmi sebagaimana dikutip dari Wikipedia, “Milea : Suara dari Dilan” berada di posisi 11 film terlaris Indonesia sepanjang masa.

Tradisi rilis pada momentum Valentine di bulan Februari, sebagaimana Dilan 1991, menghindarkan Milea dari dampak hantaman pandemi COVID-19 yang juga berpengaruh besar pada industri hiburan tanah air. Alhamdulillah saya masih sempat tiga kali menontonnya sebelum Milea turun layar pertengahan Maret dan bioskop tutup sementara akhir Maret 2020.

Akhir pekan kemarin saya berkesempatan menontonnya lagi, tapi bukan di bioskop, melainkan via layanan streaming di klikfilm.com. Maka jadilah malam Minggu itu menjadi malam yang menyenangkan sekaligus penuh dengan kebaperan.

Ya, baper gara-gara kisah kasih zaman SMA ala Dilan dan Milea dengan egosimenya masing-masing yang bikin ambyar.

Benang merah kisahnya sebenarnya sama dengan “Dilan 1990” dan “Dilan 1991.” Masih dengan Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla) sebagai tokoh utama.

Bedanya, jika dua film sebelumnya dikisahkan dari sudut pandang Milea, maka “Milea : Suara dari Dilan” mengambil sudut pandang Dilan.

Bisa dibilang film ini adalah ungkapan curahan isi hati Dilan mulai kenalan, pendekatan, pacaran, konfilk hingga putus dengan Milea.

Bagi yang sama sekali belum pernah nonton "Dilan 1990" dan "Dilan 1991" tidak akan bingung dengan alur ceritanya, sebab hampir separuh bagian film meringkas dua film sebelumnya.

Bahkan guyonannya, ketinggalan 30 menit awal tidak akan banyak berpengaruh bagi mereka yang sudah nonton Dilan 1990 dan Dilan 1991.

Tapi bagi penikmat film khususnya fans berat Dilan, tentu sayang jika harus melewatkan film ini dari scene awal. Sebab meski meringkas dua kisah sebelumnya, ada beberapa adegan tambahan yang belum pernah muncul dan menjadi pelengkap sekaligus penjelas cerita sebelumnya. Ibaratnya di dalam kisah “Milea : Suara dari Dilan” terdapat potongan-potongan puzzle pelengkap trilogi “Dilan” menjadi satu kisah yang utuh.

Di adegan awal saat Dilan memulai narasinya, terungkap nama lengkap Ibu Dilan adalah Puja Kesuma (Ira Wibowo), putri Jawa kelahiran Aceh. Masa kecil Dilan dijelaskan di tiga menit pertama.  Di film ini, ayah Dilan (Bucek Depp) lebih sering muncul daripada ayah Milea yang hanya nampak beberapa detik saja di salah satu adegan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun