Secara keseluruhan, film "Sabyan Menjemput Mimpi" sebagai karya sinematografi berdasar kisah nyata ini patut diapresiasi. Dengan keterbatasan waktu pengambilan gambar di tengah jadwal mangggung yang padat, film ini rampung dan akhirnya bisa rilis secara nasional.Â
Sayang, keterbatasan waktu membuat film ini seakan kejar tayang dan diproduksi apa adanya. Konsekuensinya, penguatan karakter para pemain utama menjadi minimalis dan banyak potensi kisah nyata para personel yang menarik untuk diungkap, justru terabaikan.
Meskipun masih terbilang pendatang baru di dunia hiburan tanah air, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, film ini menjadi gebrakan tersendiri dari Ayus dan kawan-kawan. Mereka membuktikan bahwa mereka mampu berbicara banyak dengan karya, tak cuma lewat musik dan lagu tapi juga dunia seni peran di layar lebar.Â
Film ini menjadi pembuktian eksistensi Sabyan Gambus sebagai grup musik yang produktif dan serba bisa, meski yang sangat disayangkan, saat film ini dirilis jumlah personel mereka berkurang dua orang dengan mundurnya Anisa Rahman dan TB.Â
Tapi yang perlu ditegaskan, dengan atau tanpa mereka berdua, Sabyan Gambus tetaplah Sabyan Gambus, salah satu grup musik fenomenal yang saat ini sedang berada di puncak popularitasnya.Â
Setidaknya film "Sabyan Menjemput Mimpi" menjadi kenangan tersendiri bahwa mereka pernah bersatu dan begitu dekat layaknya keluarga sebagaimana diucapkan Ayus pada salah satu dialog film tersebut. Â
Saat artikel ini diunggah di Kompasiana, film "Sabyan Menjemput Mimpi" masih tayang di bioskop seluruh tanah air. Menarik dinanti apakah film ini sukses menggaet minat penonton dan masuk dalam jajaran box office film Indonesia. Pasalnya di saat yang  hampir bersamaan juga tayang  film horor Hollywood "Annabelle" dan film Korea pemenang Palme d'or "Parasite."Â
Walau demikian, sukses tentu tak hanya dilihat dari jumlah penonton yang datang ke bioskop, tapi bagaimana film ini nantinya dapat memberikan dampak positif memotivasi dan menginspirasi para penontonnya, khususnya generasi muda untuk berbuat serupa bahkan lebih baik dari mereka. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H