Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Sabyan Gambus dan Not Tujuh, Antara Sahabat dan Kompetitor

26 Juni 2019   06:18 Diperbarui: 27 Juni 2019   17:28 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sempat diterpa isu pecah bahkan bubar pasca keluarnya dua personel inti dan tiga additional playernya, Sabyan Gambus justru semakin eksis dengan formasi "baru tapi lama".

 Ya, formasi baru tapi lama sebab empat personel yang tersisa yakni Ayus, Nissa, Owan, dan Kamal sejatinya adalah formasi awal Sabyan Gambus saat pertama kali terbentuk. Sementara tiga additional player yakni Ega, Deni, dan Ardi kini posisinya diganti satu full band, Lagana Band. 

Hingga artikel ini ditulis pada 26 Juni 2019, setidaknya sudah tiga pertunjukan besar off air yang digeber Sabyan Gambus dengan additional player Lagana Band. Pertama, konser di Cirebon, Sabtu (15/6/2019). Kedua, di Banda Aceh, (18/6/2019). Ketiga, konser di Palu, Sabtu (22/6/2019). Ketiga konser tersebut terbilang sangat sukses, jika boleh juga disebut spektakuler, baik dari jumlah penonton yang selalu membludak dan performance mereka yang semakin ciamik.

Ditinggal hengkang oleh dua personel inti dan tiga additional player, yang ternyata kemudian membentuk grup baru, tak banyak berpengaruh pada penampilan Sabyan Gambus. 

Setidaknya itu yang bisa dilihat dari beberapa rekaman penampilan terakhir mereka di media sosial dan YouTube. Mereka masih mampu memberikan penampilan terbaiknya untuk para penggemar. 

Sabyan Gambus saat Gala Premiere
Sabyan Gambus saat Gala Premiere "Sabyan Menjemput Mimpi" (Sumber foto : grid.id) 

Bahkan dengan additional player baru yang full band semacam Lagana, penampilan Sabyan Gambus semakin megah dan spektakuler. Tiga pemusik terdahulu diganti empat musisi baru. Mereka adalah Jalu Rohanda pada bass, Hedi Alfian pada Gitar, Langen pada piano/keyboard dan Yeru pada drum. Jika dulu mereka tampil bersembilan, kini ada sepuluh orang yang bernyanyi dan bermain musik dalam satu harmoni, Sabyan Gambus dengan additional players Lagana Band.

Adalah program pencarian bakat "Voice of Ramadhan" yang mempertemukan personel Sabyan Gambus dengan Lagana Band. Pada talent show yang disiarkan Global TV sepanjang bulan Ramadhan kemarin itu, personel Sabyan Gambus menjadi juri, sementara Lagana menjadi band pengiring para kontestan dan bintang tamu, termasuk Nissa Sabyan yang ketika itu ikut menjadi juri utama.

Bisa jadi saat itu muncul chemistry bermusik yang kuat antara Sabyan Gambus dan Lagana Band sehingga akhirnya mereka bisa berkarya bersama. Mungkin ini juga yang menjadi penyebab mundurnya Ardi, Deni dan Ega. Tapi bisa juga sebaliknya.

Ayus sebagai leader Sabyan Gambus mengambil keputusan menggandeng Lagana Band untuk mengisi kekosongan additional player yang ditinggalkan mereka bertiga. Sebagaimana telah Ayus jelaskan bahwa rencana mundur dari Sabyan Gambus telah mereka bicarakan jauh hari sebelum bulan puasa.

Dengan pengiring Lagana Band, musik yang ditawarkan Sabyan Gambus semakin variatif dan lebih berwarna.  Sebagai band yang sering menjadi pengiring pada beberapa program siar di televisi, Lagana Band tentu sanggup bermain di berbagai genre, termasuk untuk mengiringi Sabyan Gambus yang kini tak melulu bermusik gambus. 

Nuansa Arabic masih terasa pada musik yang mereka mainkan. Bukan sekedar alunan nasid yang sendu mendayu, selow mellow dengan vokal bercengkok meliuk-liuk. Masih ada nuansa timur tengah dengan iringan musik rancak ala orchestra, lengkap dengan pukulan dinamis darbuka dan iringan gambus serta bunyi-bunyian instrumen khas padang pasir. 

Kini Ayus punya tandem bermain keyboard yang membuat musik mereka menjadi semakin kaya ritme dan melodi. Keberadaan keyboardis tambahan ini setidaknya mampu menepis anggapan bahwa Ayus adalah sosok leader yang egois dan otoriter. Terbukti dia masih mau berbagi porsi bermain alat musik yang sama dengan yang ia mainkan. 

Bagi Nissa, ditinggal Anisa Rahman bukan berarti ia harus menyanyi sendiri. Backing vocal terdahulu sebelum Anisa Rahman, Habibah, kembali menjadi vokalis pendampingnya. Pada beberapa pertunjukan terakhir, Habibah sudah tampil melengkapi vokal Nissa. Dengan kembalinya Habibah yang sudah pernah cukup lama tampil bersama Sabyan Gambus, tentu tak perlu lagi masa orientasi dan adaptasi yang memakan waktu lama. 

Sementara bagi Anisa Rahman dan kawan-kawan yang kemudian membentuk Not Tujuh, lepas dari Sabyan Gambus bisa jadi memberikan rasa plong seolah bebas dari belenggu yang menghambat mereka dalam berekspresi dan berkarya. Kini mereka bisa bermusik sesuai dengan keinginan dan visi mereka, entah apakah memang masing-masing personel benar-benar punya visi yang sama ataukah sekedar ungkapan tak puas karena aspirasinya tak terakomodir di Sabyan Gambus. 

Keinginan Anisa Rahman untuk bisa berkarya lebih bebas, yang kemudian banyak diterjemahkan bahwa ia tak ingin sekedar menjadi backing vocal dan lepas dari bayang-bayang Nissa, akhirnya kesampaian juga bersama Not Tujuh. Ia bisa menjadi vokalis utama Not Tujuh yang sejauh ini masih tanpa backing vocal, dan mungkin seterusnya ia tak akan ada vokalis kedua di Not Tujuh selain Anisa Rahman. Di akun Instagramnya pun ia semakin eksis dengan unggahan foto-foto dan video bersama grup barunya.

Begitu pula TeBe yang pada beberapa kesempatan wawancara terdahulu nampak sangat bersemangat menyampaikan alasannya hengkang. Ternyata di grup barunya ia tak banyak bermain biola, tapi justru di keyboard/piano, instrumen yang dimainkan sang leader Sabyan Gambus, Ayus. Apakah ini berarti TeBe memposisikan atau diposisikan sebagai leader sekaligus penata aransemen musik Not Tujuh?

Yang jelas, begitu resmi terbentuk Not Tujuh langsung tancap gas unjuk gigi di kancah permusikan tanah air. Hanya dalam waktu satu bulan sudah empat video music cover yang mereka rilis di channel YouTube resmi NOT TUJUH. Sejauh ini karya mereka mendapat respon positif, khususnya penikmat musik yang sudah mengenal mereka saat masih  bergabung dengan Sabyan Gambus.

Meski belum ada yang mencapai satu juta viewers, tiga video musik Not Tujuh sudah ditonton hingga ratusan ribu kali. Mereka juga telah sukses menggelar konser perdana yang bertajuk "Konser Kemenangan 2019" di Green Pramuka Square Jakarta, Sabtu (22/6/2019). 

Tapi yang tak bisa dipungkiri, personel Not Tujuh adalah eks personel Sabyan Gambus, salah satu grup musik paling populer saat ini. Saat membentuk Not Tujuh, mereka sudah punya modal nama besar Sabyan Gambus sebagai grup mereka sebelumnya. Nama Anisa Rahman dan TeBe juga terkenal karena Sabyan Gambus.

Penggemar Not Tujuh hampir bisa dipastikan adalah penggemar mereka saat masih bergabung dengan Sabyan Gambus. Demikian pula "Konser Kemenangan 2019" adalah sequel dari konser serupa tahun lalu yang digelar Sabyan Gambus di tempat yang sama dengan nama konser yang sama pula. 

Meskipun tak dapat dipungkiri pula, kehadiran Anisa Rahman, TeBe dan kawan-kawan pernah memberikan warna tersendiri pada Sabyan Gambus. Pencapaian jutaan viewers dan konser dengan penonton yang selalu membludak juga berkat campur tangan mereka. Anisa Rahman sebagai backing vocal dengan karakter suara khas timur tengah dengan cengkok melayu yang kental meliuk-liuk sempat menjadi penyeimbang sekaligus pelengkap Nissa. Sementara gesekan biola TeBe selalu terdengar mewarnai berbagai hits Sabyan Gambus. 

Maka, sebagaimana telah saya bahas pada artikel terdahulu, dengan terbentuknya Not Tujuh bukan berarti Sabyan Gambus pecah apalagi bubar. Sabyan Gambus tetaplah Sabyan Gambus yang kini kembali ke formasi awal plus additional player yang semakin lengkap. Sementara Not Tujuh adalah grup musik baru yang kebetulan personelnya adalah eks Sabyan Gambus yang kini bisa semakin bebas berekspresi dalam berkarya, sesuatu yang tak mereka dapatkan sebelumnya.

Kemunculan Not Tujuh tentu semakin memperkaya khasanah musik religi tanah air. Bertambah lagi alternatif grup musik yang mengusung tema religi dengan genre gambus timur tengah. Bersama Sabyan Gambus, Not Tujuh semakin memperkuat sarana dakwah dan syi'ar Islam lewat musik yang menyejukkan dan mudah diterima masyarakat.

Isu yang menyebutkan adanya permasalahan antar personel saat masih bersama di Sabyan Gambus mereka tepis dengan tampil bareng pada premier film "Sabyan Menjemput Mimpi" Kamis (22/6/2017). Meski sudah tak satu grup musik, Anisa Rahman dan TeBe muncul malam itu. Bahkan mereka kembali perform bersama, berenam, sebagaimana formasi sebelum hengkang. Jadilah penampilan malam itu sebagai reuni yang sebenarnya masih terlalu dini.

Mudah-mudahan situasi "baik-baik saja" yang mereka tunjukkan saat tampil bersama di Gala Premiere "Sabyan Menjemput Mimpi" bukan sekedar untuk memenuhi tuntutan profesioalisme kerja saja tapi karena memang mereka tak ada masalah di antara mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun