Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Lion King" Menghidupkan Kembali Kisah Klasik Legendaris Lintas Generasi

24 November 2018   11:49 Diperbarui: 26 November 2018   17:50 1651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar YouTube channel Walt Disney Studios - The Lion King Official Teaser Trailer

Sebagai sutradara, tangan dingin John Favreau yang sukses menghidupkan Mowgli di film "The Jungle Book" diharapkan bisa memberikan hasil yang selevel atau bahkan lebih memukau untuk film versi nyata "The Lion King" ini. Setidaknya ia sudah berpengalaman menggarap film yang banyak menggunakan teknologi canggih seperti CGI dan green screen sebagaimana film-filmnya terdahulu,  Iron Man misalnya.

Bagi mereka yang menikmati masa anak-anak dan remaja di era 90an, remake film "The Lion King" meski mungkin tak banyak memberikan kejutan dari segi cerita, namun masih layak untuk dinanti. Setidaknya ada suasana dan pengalaman baru dalam menikmati kisah klasik yang telah membuat jutaan orang terkesan dan rela menontonnya berulang-ulang hingga menempatkannya di posisi 9 film animasi terlaris sepanjang masa.

Walaupun versi animasi originalnya sempat dirilis ulang secara digital dalam versi HD dengan format IMAX pad tahun 2002, namun pengalaman yang sama sekali baru tentu akan dialami saat menyaksikannya dalam format live action yang demikian nyata dengan efek suara yang "nendang" meresap ke gendang telinga.

Bagi saya pribadi dan mungkin penikmat film seusia yang punya pengalaman sama, film ini nantinya akan sangat berkesan sebab "The Lion King" akan menjadi kisah klasik yang bisa dinikmati bareng lintas generasi. 

Film yang pernah ditonton generasi 90-an akan ditonton bersama-sama dengan generasi millenial yang mungkin belum pernah menontonnya sama sekali. Film yang versi originalnya saya tonton saat masih SMP, akan ditonton juga oleh Nia putri saya yang saat ini masih SMP, dalam format baru tentunya.

Dan sepertinya, kembali butuh sedikit "perjuangan" bagi saya dan Nia untuk menontonnya dalam format layar lebar jika sudah resmi dirilis nanti. Sebab cineplex 21 terdekat adanya di tetangga daerah, Pasuruan, yang jaraknya sekitar 30 kilometer dari tempat tinggal kami. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun