Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Lion King" Menghidupkan Kembali Kisah Klasik Legendaris Lintas Generasi

24 November 2018   11:49 Diperbarui: 26 November 2018   17:50 1651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

VCD Original /Dokpri
VCD Original /Dokpri
Sebagai karya audio visual berkualitas dengan standar Disney, "The Lion King" sangat layak untuk dinikmati dan dikoleksi. Selain kekhasan audio visual ala Disney yang patut diacungi jempol dengan ilustrasi musik berkelas besutan Hans Zimmer, kelebihan film ini ada pada alur ceritanya yang mudah dicerna dan kekuatan masing-masing karakternya. Film animasi berdurasi 88 menit ini juga sarat pesan positif dan sangat layak untuk ditonton semua umur.

Secara garis besar "The Lion King" mengisahkan perjalanan hidup Simba dari masa anak singa menjadi singa dewasa penguasa "Pride Lands." Diawali Simba kecil ditasbihkan sebagai putra mahkota disaksikan segenap penghuni Pride Lands. Kemudian ia harus berhadapan dengan sang paman, Scar, yang mengincar tahta Pride Lands dan berniat menyingkirkannya sampai tega mencelakai ayah Simba, Mufasa, hingga tewas.

Kisah berlanjut dengan disingkirkannya Simba oleh sang paman dari Pride Lands hingga bertemu dua karakter yang kemudian menjadi sahabatnya, Timon dan Pumbaa. Bumbu romantisme diselipkan pada hubungan Simba dengan teman masa kecilnya Nala yang kemudian berjumpa kembali saat dewasa dan mengajaknya pulang kembali ke Pride Lands. 

Hingga kisah berakhir dengan pertarungan Simba dengan sang Paman yang justru kemudian tewas oleh serangan gerombolan hyena. Akhirnya, jadilah Simba dewasa penguasa Pride Lands menggantikan posisi ayahnya sebagai raja.

Film garapan sutradara Roger Allers dan Rob Minkoff ini cukup sarat pesan dan pelajaran hidup. Salah satunya yang sangat populer, frasa "Hakuna Matata," kalimat dalam bahasa Swahili yang artinya jangan khawatir. Frasa ini menjadi judul salah satu lagu dalam "The Lion King." 

Pada salah satu scene, frasa ini dinyanyikan oleh Timon dan Pumbaa saat pertama kali menemukan Simba. Mereka menyanyikannya untuk menghibur dan menyemangati Simba yang baru saja terusir dari Pride Lands akibat kelicikan pamannya.  

"Hakuna Matata" cukup menginspirasi dan mengingatkan kita untuk kuat dan sabar menghadapi cobaan yang berat sekalipun dengan tetap bergembira. Jangan khawatir, tak perlu bersedih dan berkecil hati sebab masalah dan cobaan yang berat pasti ada jalan keluar untuk menyelesaikannya.

Selain frasa Hakuna Matata yang inspiratif, ada pelajaran hidup yang kompleks namun bisa dijelaskan dengan mudah di film ini, yakni tentang lingkaran kehidupan atau "Circle of Life." Mufasa menjelaskan kepada Simba tentang lingkaran kehidupan yang terkait rantai makanan dengan bahasa yang bijak dan mudah dicerna. 

Bahwa secara kodrat singa memang memakan kijang, namun ada saatnya singa akan mati dan "berubah" menjadi rumput. Rumput itulah yang kemudian dimakan kijang untuk tetap hidup. Demikian lingkaran besar kehidupan terus berlangsung sambil menjaga keseimbangannya.

Proses kehidupan dan naik turunnya kekuasaan juga tersampaikan dalam film ini, seperti saat Mufasa memberikan petuah kepada Simba, sehari setelah perkenalannya pada warga Pride Lands sebagai putra mahkota. Kalimat bijak inilah yang pada teaser trailer "The Lion King" versi baru menjadi narasi pengantar oleh James Earl John, pengisi suara Mufasa.

"Everything the light touches is our kingdom.  But, a King's time as ruler rises and falls like the sun. One day, the sun will set on my time here, and will rise with you as the new King." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun