Tak sampai seminggu setelah resmi dirilis tanggal 18 Januari 2018, album "Sayang" Via Vallen akhirnya ada di genggaman saya. Alhamdulillah, istri tercinta bersedia bersusah payah antri di gerai makanan cepat saji demi mendapatkan album tersebut untuk saya. Jujur ini adalah pertama kali dalam sejarah hidup saya punya album lagu dangdut yang resmi dan original.
Segera saya memutar cakram musik tersebut di pemutar CD sambil mengamati cover album yang nampak sederhana itu. Di bagian depan nampak foto Via Vallen berdandan ala artis Korea dengan baju putih dan aksesoris semacam bulu-bulu merah di rambutnya. Logo Ascada Music sebagai label rekaman dan gerai makanan (ayam goreng) cepat saji sebagai sponsor juga nampak di bagian depan cover tersebut.
Meski baru resmi dirilis awal tahun ini, namun album perdana ini sebenarnya sudah di "soft launching" sejak akhir tahun 2017 dan diedarkan melalui jaringan salah satu gerai makanan cepat saji ternama sebagai sponsornya. Tak heran saat dirilis, penjualan album ini sudah mencapai angka 150 ribu copy. Angka yang tak sedikit untuk ukuran album perdana, apalagi dengan genre dangdut koplo. Berikut ulasan 10 lagu secara berurutan dalam album tersebut :
1. Sayang
Bisa dibilang "Sayang" sebagai pemulus jalan bagi Via Vallen untuk jadi semakin populer seperti sekarang. Karena lagu ini juga genre dangdut koplo naik kelas ke level lebih bergengsi yang kemudian menularkan popularitasnya kepada lagu-lagu sejenis macam "Jaran Goyang" Nella Kharisma. Gara-gara lagu ini juga, bahasa Jawa tetiba menjadi bahasa "nasional" bagi penikmat musik tanah air. Yang bukan orang Jawa pun bisa sangat menyukai lagu ini meskipun tak paham apa maksudnya.
Kontroversi muncul seiring makin populernya "Sayang" versi Via Vallen. Dulu tak ada yang hirau dengan asal muasal lagu ini saat masih dinyanyikannya di dari panggung-panggung. Baru setelah muncul di salah satu TV swasta nasional yang mencantumkan nama Via Vallen sebagai pencipta lagu, muncul gugatan dari pencipta lagu Anton Obama. Saat lagu ini booming pertengahan 2017, beredar kabar tak sedap jika lagu ini menjiplak lagu Mirae yang dinyanyikan duo Kiroro dari Jepang. Â
Beberapa pihak yang berkepentingan segera mengklarifikasi bahwa lagu Sayang memang adaptasi dari lagu Jepang tersebut yang liriknya dibuat versi Jawa oleh Anton Obama. Lagu bergenre dangdut koplo itu kemudian dipopulerkan pertama kali oleh grup dangdut hip hop NDX AKA asal Yogyakarta.
Terakhir Via Vallen sendiri memberikan klarifikasi bahwa ia tak pernah mengakui lagu Sayang sebagai ciptaannya. "Aku hanya mempopulerkannya," demikian tandas Via di akun Instagramnya. Alhasil kontroversi tersebut justru makin melambungkan popularitas lagu berdurasi 5 menit 8 detik itu.
Bagi Via Vallen sendiri, lagu Mirae bukanlah hal yang baru. Ia juga pernah beberapa kali membawakannya saat pertunjukan langsung. Bahkan ia sempat mengunggah video klip coveran lagu ini di YouTube. Ketik saja kata kunci "Via Vallen Kiroro Mirae Cover" akan muncul video klip bikinan sendiri dengan Via Vallen sebagai sutradara dan keluarganya sebagai model. Sementara video musik "Sayang" di YouTube sudah ditonton sebanyak 126 juta kali sejak pertama kali dirilis tanggal 24 Pebruari 2017.
Begitu populernya lagu ini yang membuatnya beberapa kali diulas di berbagai berita dan artikel hingga saya kira tak perlu dibahas tentang lirik dan maknanya secara keseluruhan.
 2. Selingkuh
Bagi sebagian penikmat musik pop indie, lagu ciptaan Fadel ini mungkin sudah tak asing lagi. "Selingkuh" merupakan daur ulang lagu milik Lacy Band yang sempat hits di tahun 2012/2013. Kebetulan grup band ini berada dalam satu label rekaman dengan Via Vallen. Lagu yang semula bergenre pop itu ngehits kembali setelah dirilis dengan gaya dangdut koplo ala Via Vallen tahun 2015. Klip videonya di YouTube yang diriis tanggal 27 Januari 2015 sudah ditonton sebanyak 36 juta kali. Lagu berdurasi 4 menit 31 detik ini bercerita tentang seorang perempuan yang ditinggal selingkuh, tapi tak rela meninggalkan kekasihnya yang selingkuh itu.
3. Secawan Madu
Pencinta dangdut jadul pasti familiar dengan lagu yang pertama kali dipopulerkan oleh pedangdut senior Kristina ini. Lagu ciptaan Joe Real tersebut sering saya dengar pada masa-masa saya masih membujang awal tahun 2000an. Oleh Via Vallen "Secawan Madu" kembali dipopulerkan lewat video musik dengan judul yang sama di channel YouTube. Video klipnya telah ditonton sebanyak 27 juta kali sejak pertama kali diluncurkan tanggal 16 Pebruari 2016.
Lagu berdurasi 4 menit 19 detik ini versi aslinya sangat sedih, sendu dan mendayu-dayu. Oleh Via Vallen lagu sendu tersebut dinyanyikan kembali dengan iringan musik dangdut koplo yang rancak. Jadilah Secawan Madu versi Via Vallen yang sedih tapi bisa mengajak pendengarnya bergoyang.
4. 5 Centi
Lagu ini adalah satu-satunya lagu cinta bertema bahagia dari 10 lagu yang ada di album "Sayang." Lirik lagu berdurasi 4 menit 21 detik ini cukup menggelitik. Kisah tentang pengalaman masa sekolah saat jadian gara-gara mati lampu, hingga muncul istilah "habis gelap terbitlah sayang." Klip lagu ciptaan Imam Joend Galawi ini di YouTube dipublish pertama kali tanggal 1 Maret 2017 dan sudah ditonton sebanyak 137 ribu kali.
5. Lepas Tanpa Kata
Kemampuan vokal Via Vallen membawakan lagu-lagu sendu bisa dinikmati di lagu dangdut mellow ini. Via membawakannya dengan sangat nyaman, seperti saat ia begitu tenang dan penuh penghayatan menyanyikan lagu Secawan Madu. Lagu ini berkisah tentang seorang perempuan yang ditinggal begitu saja oleh kekasihnya. Kemudian sang kekasih yang telah meninggalkannya itu berharap untuk kembali namun tak mungkin baginya untuk bersatu lagi.
Klip video lagu ciptaan Dadang AR yang berdurasi 4 menit 40 detik ini sudah ditonton sebanyak 2 juta kali di YouTube sejak pertama kali dipublikasikan tanggal 3 Maret 2017.
6. Warna Cinta
Lagu berdurasi 3 menit 38 detik ciptaan Imam Joend ini masih bertemakan kesedihan dan kekecewaan seorang perempuan karena disakiti oleh pasangannya. Cinta yang awalnya indah berubah jadi kelam hingga membuat keagungan cinta berubah menjadi penderitaan.
Video musiknya sendiri dirilis tanggal 30 Oktober 2017 dan telah mengumpulkan jumlah viewer sebanyak 145 ribu. Â
7. Sakit Sakit Hatiku
Di bagian intro lagu ini tak terdengar seperti lagu dangdut, apalagi di bagian awal Via Vallen membawakannya dengan gaya ngepop. Setelah melewati menit pertama baru terasa nuansa dangdut koplo dengan beatnya yang khas. Masuk ke irama yang lebih cepat dengan iringan musik yang rancak, Via pun sukses menyesuaikan vokalnya jadi mendadak dangdut.
Nuansa pop yang begitu terasa di beberapa bagian lagu ini bisa dimaklumi pasalnya sang pencipta lagu adalah Yuda personel band Dadali yang juga berada di bawah label rekaman yang sama dengan Via Vallen.
Lagu berdurasi 4 menit 8 detik ini bercerita tentang dilema yang dialami seorang perempuan yang sedih karena diputus cinta, namun ia masih sangat mencintai sang kekasih. Video lagu ini di YouTube sudah ditonton sebanyak 5,3 juta kali sejak dipublikasikan tanggal 22 Nopember 2016.
8. Makan di Luar
Tema lagu berdurasi 5 menit 33 detik ini agak berbeda dari beberapa lagu sedih yang di album "Sayang." Mungkin lebih tepat ini adalah lagu galau yang menggambarkan keresahan seorang istri karena sang suami lebih suka makan di luar. Istri khawatir suami sudah tak selera makan di rumah terlebih lagi selera cinta. Berbagai upaya dilakukan, dengan resep masakan dan resep cinta, demi sang suami kerasan makan dan tinggal di rumah.
Lagu ciptaan Imam Joend ini sudah ditonton sebanyak 96 ribu kali di YouTube sejak pertama kali dipublikasikan tanggal 3 Maret 2017, bersamaan dengan tanggal rilis video musik "Lepas Tanpa Kata".
9. Baper
Jika dilihat dari judulnya, lagu ini lebih kekinian dari lagu-lagu lain di album yang sama. Baper adalah istilah anak-anak jaman sekarang untuk menggambarkan suasana hati yang sensitif, menanggapi serius dan berlebihan hal yang sebenarnya sepele. Baper sendiri adalah singkatan dari bawa perasaan yang dalam lagu ini digambarkan oleh seseorang yang baru putus cinta dengan kekasih.Â
Lagu berdurasi 4 menit 34 detik ciptaan Imam Joend ini video klipnya sudah ditonton sebanyak  2,8 juta kali di YouTube sejak rilis tanggal 1 Maret 2017.
10. Cinta Kurang Gizi
Lagu penutup di album ini lagi-lagi diciptakan oleh Imam Joend Galawi, pencipta lagu-lagu Jawa asal Tegal Jawa Tengah. Dengan demikian ada lima lagu ciptaan Imam Joend di album "Sayang."
Meski galau, lagu Cinta Kurang Gizi ini bukanlah lagu sedih akibat putus cinta. Lirik lagu berdurasi 3 menit 25 detik ini tentang hubungan jarak jauh yang dijalin sepasang kekasih. Munculah istilah meriang alias merindukan kasih sayang. Ada pula ungkapan kesetiaan "cintaku boleh kurang gizi, setiaku sehat bebas bakteri."
Video lagu ini telah mengumpulkan jumlah viewer sebanyak 225 ribu sejak dirilis tanggal 30 Oktober 2017, bersamaan dengan tanggal rilis video klip Warna Cinta.
---------
10 lagu yang ada dalam album "Sayang" adalah lagu rekaman studio, bukan rekaman saat pertunjukan live dipanggung sebagaimana beberapa album kompilasi yang sudah beredar sebelumnya. Di album ini tak akan kita temui hits yang sering dibawakan Via Vallen di panggung seperti Kimcil Kepolen, Ditinggal Rabi atau Pikir Keri.
Bagi penggemar dan penikmat musik terutama pecinta dangdut koplo, album perdana Via Vallen ini layak untuk dikoleksi. Sudah seharusnya kita mengapresiasi karya anak bangsa yang memang berkualitas dan mampu menghibur sekaligus menginspirasi. Disamping itu, lagu-lagu yang ada dalam album ini cukup asik didengarkan berulang-ulang saat santai di rumah, bercengkrama dengan sahabat dan kerabat ataupun dalam perjalanan sebagai teman saat berkendara. Â
Jika diperhatikan, dari 10 lagu di album tersebut hanya 1 lagu dengan suasana ceria dan bahagia. 9 lagu selebihnya adalah ungkapan kesedihan, patah hati, galau dan perasaan yang tak menentu. Meski demikian, bukan berarti kita akan hanyut dalam kesedihan setelah mendengarkan lagu-lagu tersebut. Aransemen musik berirama dangdut koplo ngebeat yang mengiringi suara khas Via Vallen bisa membuat siapapun yang mendengarkan berdendang sambil bergoyang, minimal menggoyangkan kepala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H