In-service training (IST) adalah program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan pengetahuan individu yang sudah bekerja di suatu organisasi. Program ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran berkelanjutan kepada para profesional agar mereka dapat beradaptasi dengan perkembangan terbaru di bidangnya, antara lain Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan di desa dengan cara memperbaiki kinerja, serta meningkatkan efisiensi kerja. In-service training sering dilakukan dalam berbagai sektor, Ada 5 (lima) Bidang wajib didalam sistem Pemerintahan Desa (Pemerintahan, Pembangunan, Pembinaan, Pemberdayaa, dan Keaddan darurat mendesak). Diantaranya dilakukan rutin oleh TAPM Kabupaten Sidoarjo. Termasuk Mandiri kepada TPP Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo-Jatim. Prambon, 15 Januari 2024.
Tujuan In-Service Training
Tujuan utama dari in-service training adalah memberikan pembelajaran berkelanjutan yang relevan dengan kebutuhan pekerjaan. Berikut beberapa tujuan spesifiknya:
- Peningkatan Kompetensi Profesional
Pelatihan ini membantu pekerja untuk tetap relevan dengan perkembangan teknologi, metode, dan kebijakan terbaru.
- Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Dalam sektor pelayanan seperti pendidikan atau kesehatan, in-service training bertujuan meningkatkan kualitas interaksi dan hasil layanan kepada masyarakat.
- Adaptasi terhadap Perubahan
Dengan perkembangan teknologi dan perubahan kebijakan yang cepat, in-service training membantu pekerja memahami dan menerapkan perubahan tersebut dalam pekerjaan sehari-hari.
- Pengembangan Karir
Pelatihan ini juga memberikan peluang bagi individu untuk mengembangkan karir mereka melalui peningkatan keterampilan dan kualifikasi.
Manfaat In-Service Training
Manfaat dari in-service training dapat dirasakan oleh individu maupun organisasi. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Bagi Individu
- Meningkatkan Keterampilan: Peserta dapat belajar teknik atau alat baru yang relevan dengan pekerjaan mereka.
- Pengembangan Pribadi: Selain keterampilan teknis, pelatihan ini juga sering mencakup pengembangan keterampilan lunak seperti komunikasi, manajemen waktu, dan kerja tim.
- Kepercayaan Diri yang Lebih Tinggi: Dengan peningkatan keterampilan, individu cenderung merasa lebih percaya diri dalam menjalankan tugas mereka.
- Bagi Organisasi
- Kinerja yang Lebih Baik: Karyawan yang terlatih dapat bekerja lebih efisien dan produktif.
- Kepuasan Pelanggan yang Lebih Tinggi: Dalam sektor pelayanan, pelatihan dapat meningkatkan kualitas interaksi dengan pelanggan atau klien.
- Loyalitas Karyawan: Organisasi yang menyediakan pelatihan menunjukkan komitmen terhadap pengembangan stafnya, yang dapat meningkatkan loyalitas karyawan.
Jenis-Jenis In-Service Training. dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pendekatan dan tujuannya:
- Pelatihan Berbasis Keterampilan
Jenis pelatihan ini berfokus pada pengembangan keterampilan teknis yang spesifik, seperti penggunaan perangkat lunak tertentu atau teknik kerja tertentu.
- Pelatihan Manajerial
Ditujukan untuk staf dengan tanggung jawab kepemimpinan atau manajemen. Pelatihan ini mencakup pengembangan keterampilan seperti perencanaan strategis, pengambilan keputusan, dan manajemen tim.
- Pelatihan Pembaruan Pengetahuan
Jenis ini bertujuan untuk memberikan pembaruan terkini di bidang pekerjaan tertentu, seperti perubahan regulasi, teknologi baru, atau tren industri.
- Pelatihan Motivasi dan Pengembangan Pribadi
Pelatihan ini berfokus pada peningkatan motivasi, pengelolaan stres, dan pengembangan aspek-aspek pribadi yang mendukung kinerja.
Metode In-Service Training
Dapat dilakukan melalui berbagai metode, tergantung pada kebutuhan peserta dan organisasi:
- Pelatihan Tatap Muka
Dilakukan secara langsung di ruang kelas atau tempat kerja, sering kali melibatkan instruktur atau fasilitator.
- Pelatihan Online
Menggunakan platform digital untuk memberikan pelatihan jarak jauh. Metode ini sangat populer karena fleksibilitasnya.
- Lokakarya dan Seminar
Biasanya melibatkan diskusi interaktif dan pembelajaran kolaboratif.
- Mentoring dan Coaching
Metode ini melibatkan hubungan satu-satu antara mentor/coach dan peserta pelatihan untuk pengembangan yang lebih personal.
- Simulasi dan Studi Kasus
Menggunakan skenario realistis untuk membantu peserta memahami aplikasi praktis dari konsep yang dipelajari.
Tantangan dalam Pelaksanaan In-Service Training
Meskipun memiliki banyak manfaat, pelaksanaan in-service training juga menghadapi berbagai tantangan, seperti:
- Keterbatasan Anggaran
Beberapa organisasi mungkin tidak memiliki dana yang cukup untuk menyediakan pelatihan berkualitas tinggi.
- Kurangnya Waktu
Dalam lingkungan kerja yang sibuk, sulit bagi karyawan untuk meluangkan waktu untuk pelatihan.
- Resistensi terhadap Perubahan
Tidak semua karyawan menyambut baik pelatihan, terutama jika mereka merasa sudah cukup ahli dalam pekerjaan mereka.
- Kualitas Pelatihan
Efektivitas pelatihan sangat bergantung pada kualitas program dan instruktur. Pelatihan yang dirancang buruk dapat menjadi pemborosan waktu dan sumber daya.
Strategi untuk Keberhasilan In-Service Training
Agar in-service training berhasil, organisasi perlu merancang program secara strategis:
- Identifikasi Kebutuhan Pelatihan
Lakukan analisis kebutuhan untuk menentukan jenis pelatihan yang paling relevan.
- Desain Program yang Menarik
Gunakan metode pembelajaran yang bervariasi untuk menjaga minat peserta.
- Evaluasi Hasil Pelatihan
Lakukan evaluasi untuk mengukur efektivitas pelatihan dan dampaknya terhadap kinerja kerja.
- Dorong Partisipasi Aktif
Libatkan peserta secara aktif dalam proses pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan retensi.
- Dukungan Manajemen
Kepemimpinan organisasi perlu memberikan dukungan penuh untuk memastikan keberhasilan program pelatihan.
Kesimpulan
In-service training adalah investasi penting bagi individu dan organisasi untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing. Dengan perencanaan yang matang, pelatihan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan, baik dalam hal kinerja individu maupun produktivitas organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, in-service training harus menjadi bagian integral dari strategi pengembangan sumber daya manusia di setiap organisasi. TAPM Sidoarjo meskipun sambil menunggu SK Perpanjangan Kontrak TPP, tetap semangat Ber-Desa, Ber-Data di desa wilayah Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo-Jatim. Hal tersebut semata-mata ingin menjadikan #BangunDesa #BangunIndonesia menjadi terdepan dimata dunia..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI