Mohon tunggu...
Dodo Wiyono
Dodo Wiyono Mohon Tunggu... -

Seorang Pemimpi Tulen. Asal dari Klaten. Berencana untuk mencari Full beasiswa S2. Dan berharap suatu waktu dapat menyumbangkan sebuah NOVEL yang saat ini masih saja ditolak Penerbit. Tetap semangat. Be an Author is my dream.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dual Profession (Bagian 1 dari Sebuah Novel "Wonderboys")

7 Februari 2011   17:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Permisi Mbak?" Sapaku dengan senyum manis terlatihku sesudah membuka sebuah pintu kaca itu. Sesosok wanita paruh baya sekitar tigapuluh lebih, berambut sebahu menoleh kearahku dengan tatapan agak bingung namun berusaha untuk ramah melalui rona mukanya.

"Oh Ya. Silahkan masuk!!" Jawabnya sambil mempersilahkankanku masuk dengan kode gerakan lembut tanganya.

"Saya Dodo mbak Sita!" Mukanya masih terlihat kebingungan.

"Dodo Wiyono, yang hari sabtu kemarin. Saya jadi kuliah disini". Senyumnyapun kemudian merekah di bibirnya, kebingungan sebelumnya sirna berganti dengan sebuah ingatan akan sesuatu, yaitu tentang diriku.

"Sekalian registrasi?" Iapun kemudian mengangguk setelah mengatakan oke dan mempersilahkan duduk sebelumnya.

"Oh...Kamu Do Mbak sedikit lupa nih" Katanya sambil mencari - cari sebuah blangko registrasi kemudian memberikanya kepadaku.

"Kemarinkan rambutmu sedikit gondrong pas kesini, tiba - tiba saja plontos

seperti ini jadi Mbak agak pangling tadi. Siapa ya..." Ceritanya panjang lebar seakan tanpa mau di potong olehku. Perkataanya ramah nan memikat khas staf -staf kampus untuk memikat mahasiswa baru. Walaupun agak gemuk tapi dengan sensualitasnya, sedikit polesan make up dan gaya bicaranya yang khas pasti ia akan cepat mendapat mangsa - mangsa mahasiswa baru yang belum atau tidak kemana arah pendidikan masa depan atau bahkan tak punya pilihan. Aku adalah satu korbanya saat ini.

* * *

Setelah proses pendaftaran, registrasi dan segala hal lainya selesai kemudian mbak Sita memperkenalkanku dengan Bp Han yang tingginya tak lebih dari 165 cm, beliau berpotongan agak pendek yang dimanipulasi dengan kemeja garis - garis vertikalnya, berpadu celana kain coklat dan disempurnakan dengan sepatu kinclong ala pantofel yang membungkus kedua kaki gempalnya. Kemudian beliaupun mengambil alihku dari staf cantik tadi, untuk menemaniku, sekedar melihat - lihat ruangan dan memperkenalkanku dengan para staf kampus lainya.

* * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun