Mohon tunggu...
dodo hawe
dodo hawe Mohon Tunggu... -

Dodohawe, menjalani hidup biasa-biasa saja, orangnya biasa-biasa saja. Menjalani hidup normal apa adanya, yang penting dalam segala tindakan banyak manfaat untuk kehidupan bersama, untuk kemajuan agama dan bangsa...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kalaulah Saya Juga Minah Indonesia

24 April 2009   14:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:11 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya pendukung penggunaan Bahasa Melayu. Saya bukan pembodek bahasa - apabila ada kempen-kempen Bahasa Kebangsaan dijalankan, maka saya tidak akan "menonjol-nonjol" untuk masuk ke "bingkai" untuk berdiri di sebelah menteri.

Saya tidak akan memakai baju batik berlengan panjang untuk membaca-baca sajak yang saya sendiri pun tidak memahami hujung pangkal. Untuk saya, semua ini kerja bodoh.
Bahasa Melayu, untuk saya, bukan Bahasa Kebangsaan. Saya tidak memiliki nilai "kebangsaan". Bahasa Melayu milik anak semua bangsa. Bahasa Melayu adalah bunyi-bunyi dari tekak dan mulut untuk tujuan kita berhubung antara satu sama lain.

Bunyi-bunyi ini wujud untuk kita berhubung, mengenal, menyambung nilai dan menyambung sejarah kita. Bahasa Melayu, untuk saya, "bahasa strategik untuk perubahan". Saya mengamal, menyebar dan mencanangkan Bahasa Melayu bukan kerana saya Melayu tetapi kerana saya yakin hanya penggunaan Bahasa Melayu ini sahaja yang akan dapat menolak terbuka apa sahaja bentuk perubahan yang diinginkan di negara kita ini.

Kalau sesiapa yakin tentang peranan Bahasa Melayu sebagai bahasa strategik untuk perubahan, maka mereka wajib memiliki nilai-nilai seperti Minah-minah Indonesia yang sedang memburuh dalam negara kita sekarang. Saya cukup menghormati Minah-minah Indonesia ini - untuk saya - merekalah pejuang Bahasa Melayu yang tulen.

Meremang bulu tengkuk, dan besar kemungkinan saya juga akan muntah, jika saya disabitkan dengan gerakan Bahasa Kebangsaan. Saya lebih berbesar hati dan berbangga jika saya juga dapat dianggap sebagai Minah Indonesia. (sumber Malaysiakini.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun