Mohon tunggu...
MOH. RIDHO ILAHI ROBBI
MOH. RIDHO ILAHI ROBBI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anda bertemu dengan sebuah tulisan yang dikarang dengan pikiran dan ditulis menggunakan perasaan.

.twitter/Facebook : @riedhotenzhe Instagram : @mohridhoilahirobbi email : riedho.riedha@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudah Saatnya Immawati Mendeklarasikan Diri Sebagai Organisasi Independen: Evaluasi Hasil Muktamar IMM ke-XX

5 Maret 2024   17:55 Diperbarui: 12 Maret 2024   00:10 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-XX telah menyisakan sorotan signifikan, terutama dengan ketidakhadiran Immawati dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM Periode 2024-2026. Immawati, yang dikenal sebagai salah satu penggerak utama di IMM, tidak memiliki wakil yang terpilih, sehingga memunculkan pertanyaan serius akan arah dan keberlanjutan organisasi ini.

Pada Muktamar IMM ke-XX, tidak terpilihnya Immawati sebagai bagian dari formatur DPP IMM Periode 2024-2026 menjadi sorotan. Kabar adanya sabotase suara dengan alasan "agar satu komando" turut menyulut kontroversi, terutama di kalangan para peserta muktamar, termasuk beberapa Immawati yang membenarkan hal ini. Padahal, di internal IMM, seringkali ditekankan tentang "kesetaraan gender," namun kenyataannya tidak terlihat dalam proses pemilihan tersebut.

Immawati dan Perannya dalam IMM:

Immawati memiliki peran sentral dalam struktur IMM, dan kesetaraan gender selalu menjadi fokus perbincangan dalam aktivitas organisasi ini. Meskipun kata "Immawati" hadir dalam mars IMM, kenyataannya suaranya tidak terdengar dalam gelaran muktamar. Kesetaraan gender yang sering ditekankan oleh kader-kader IMM terlihat lebih sebagai retorika tanpa dukungan nyata. Oleh karena itu, saya pribadi berpendapat bahwa sudah saatnya Immawati mendeklarasikan diri sebagai organisasi yang independen, bukan hanya sebagai Badan Otonom di dalam tubuh IMM. Langkah ini bisa membawa kesan yang nyata terhadap peran wanita dalam organisasi dan memastikan bahwa IMM benar-benar menjadi wadah yang efektif untuk menyuarakan aspirasi wanita.

Evaluasi Terhadap Kepemimpinan Baru IMM:

Ketidak terwakilkannya Immawati di DPP IMM menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran di kalangan anggota IMM. Walaupun DPP IMM yang baru memiliki potensi dan kapasitasnya, evaluasi menyeluruh tetap diperlukan untuk memastikan bahwa visi IMM dalam menyuarakan aspirasi wanita tetap terjaga.

Tantangan dan Harapan IMM-WATI di Masa Depan:

Di tengah situasi ini, pertanyaan muncul mengenai kemungkinan Immawati mendeklarasikan diri sebagai organisasi independen, mirip dengan langkah yang dilakukan KOHATI pada tubuh HMI. Keberlanjutan IMM sebagai gerakan mahasiswa yang berintegritas dan berdaya saing tinggi sangat tergantung pada langkah-langkah selanjutnya yang diambil.

Mengapa Immawati Harus Mendeklarasikan Diri sebagai Organisasi Independen:

1. Kemandirian dan Fokus Visi:

Mendeklarasikan diri sebagai organisasi independen memberikan kebebasan untuk fokus pada visi dan misi tanpa terkendala oleh struktur organisasi utama. Immawati dapat lebih leluasa untuk mengurus IMM-WATI agar eksis sebagai Organisasi Otonom di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah bukan hanya sekedar dibawah naungan IMM.

2. Menghindari Kemungkinan Pertentangan Internal:

Mendirikan organisasi independen dapat menghindari potensi pertentangan internal di IMM, menjaga keharmonisan, terutama bagi IMM-WATI yang dapat lebih leluasa menentukan arah dan kebijakan tanpa kendala struktural.

3. Menggali Potensi Pemimpin Muda dari kalangan Wanita:

Immawati dapat membentuk organisasi baru untuk memberikan ruang bagi pemimpin muda perempuan untuk berkembang dan berperan aktif dalam perubahan positif di kalangan mahasiswi.

Dalam konteks ini, Immawati memiliki peluang untuk membawa ide dan visinya lebih jauh sebagai organisasi independen. Tantangan dan perubahan dapat dijadikan peluang untuk memperkuat dan memperbarui peran IMM dalam mengadvokasi dan mewakili suara mahasiswa Indonesia, khususnya suara perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun