Suara bising mesin genset tak lagi terdengar, warga pun tak lagi dipusingkan dengan biaya minyak yang mencapai ratusan ribu per bulan hanya untuk menikmati listrik selama beberapa jam saja. Sekarang warga hanya perlu membayar iuran 20 ribu per bulan (15 ribu untuk biaya perawatan dan 5 ribu untuk kas kelompok), disamping biaya angsuran ke CU sebesar 300-an ribu setiap bulannya selama lima tahun.
![turbin dan mesin generator](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/02/17/img-4114-jpg-58a6dcf328b0bd183c9d479a.jpg?t=o&v=555)
Tanpa kekompakan warga tentunya proyek PLTMH ini tak bisa terwujud. Bukanlah hal mudah membuat bendungan dan instalasi PLTMH lainnya, butuh tenaga, waktu, dan uang tidak sedikit tentunya. Hampir mustahil rasanya mengubah air menjadi api, namun mereka mampu mewujudkannya. Dengan kerja keras dan kebersamaan mereka berhasil menjadikan desa Temawang Bulai sebagai desa mandiri energi.
Catatan Kecil:
Akses masuk utama menuju desa Temawang Bulai adalah dari Simpang Kayu Lapis, Kabupaten Sekadau. Kota terdekat adalah Sekadau dengan jarak sekitar 85 km, yang dapat ditempuh dalam waktu 3 jam (dalam kondisi jalan kering).
Hilir dan hulu merupakan petunjuk arah yang biasa digunakan di Kalimantan Barat. Merujuk pada bagian hilir dan hulu sungai utama yang jadi patokan. Gampangnya hilir itu daerah bagian bawah, dan hulu daerah bagian atas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI