Mohon tunggu...
Dodi safari
Dodi safari Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Lembaga Eijkman

Mikrobiologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ceruk Nasofaring: Gudang Kuman dalam Saluran Pernapasan Manusia

28 Desember 2020   17:01 Diperbarui: 28 Desember 2020   17:14 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skematik sistem saluran pernapasan atas (Modifikasi dari https://doi.org/10.1098/rstb.2014.0294)

Keberadaan bakteri-bakteri komensal dalam saluran penapasan terutama di ceruk nasofaring memegang peranan penting dalam mencegah penyakit infeksi pernapasan. 

Bakteri komensal mempunyai kemampuan untuk mengeliminasi bakteri patogen dari saluran pernapasan seperti bakteri Dolosigranulum dan Corynebacterium yang bisa mengeliminasi pneumokokus, dan bakteri Staphylococcus epidermidis yang mampu merusak pembentukan biofilm dari S. aureus. Disamping itu, sel-sel neutrofil berperan juga dalam mengeliminasi bakteri patogen tersebut dari nasofaring.

Bakteri patogen diketahui bersinergi dengan kehadiran dari virus-virus di saluran pernapasan. Infeksi yang disebabkan oleh virus tersebut, bisa membuat sel-sel epitel di ceruk nasofaring rusak dan menjadi lebih rentan terhadap kolonisasi bakteri sehingga mempermudah bakteri patogen menginvasi tubuh. 

Infeksi virus influenza A dilaporkan dapat meningkatkan kolonisasi bakteri pneumokokus di nasofaring. Demikian juga sebaliknya, kolonisasi dari kedua bakteri patogen yaitu pneumokokus dan H. influenzae bisa meningkatkan keparahan infeksi yang disebabkan oleh RSV terutama pada anak-anak. Interaksi dan komunikasi antara mikrobiota yang ada di ceruk nasofaring begitu kompleks sehingga bisa mempengaruhi kesehatan dari inangnya (Tulisan ini disarikan dari berbagai referensi dan direview oleh Ageng Wiyatno dan Yayah Winarti).

Skematik sistem saluran pernapasan atas (Modifikasi dari https://doi.org/10.1098/rstb.2014.0294)
Skematik sistem saluran pernapasan atas (Modifikasi dari https://doi.org/10.1098/rstb.2014.0294)

Referensi utama:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun