Tahun 2017 lalu, bertempat di Whelans Dublin, Irlandia, Eric Gales memainkan komposisi Little Wing dari Jimi Hendrix. "Interpretasi yang jazzy, permainan manis yang dilakukannya di awal, reharmonisasi akord yang indah, dan yang paling penting, saya tidak menyangka akan mendapatkan suara sekaya itu. Versi yang benar-benar luar biasa," komentar salah seorang penyimak video yang unggah di kanal YouTube @sunheart. Saya setuju sekali. Namun tidak adil bila mengabaikan Coddy Wrigth di posisi bass dan Nick Hayes pada drum. Keduanya mengingatnya kita pada posisi Noel Redding dan Mitch Mitchell bagi Jimi Hendrix.
Interpretasi Gales terasa unik dan khas. Bagi saya bahkan lebih unik dari apa yang dilakukan oleh Jeff Beck dan Guthrie Govan. Atau bahkan, bila akan dilakukan oleh Joscho Stephan dalam genre Gypsy-nya. Keunikan ini boleh jadi lebih disebabkan oleh unorthodoxy cara bermain dan permainan Eric Gales tersebut. "Saya tidak melihat diri saya sebagai yang nomor satu. Maksud saya, tidak ada yang nomor satu bagi saya. Ada beberapa jalur yang berbeda dan setiap orang memiliki jalur yang sesuai. Saya hanya mencoba melakukan bagian saya," ujar Eric berfilsafat sebagaimana dikutip oleh Sharma. Menempuh jalur sendiri, sesepi apapun itu, akan menjadikan sang penempuhnya memiliki kekhasan jalur tempuhannya. Inilah yang dilakukan oleh seorang Eric Gales.
Saat ditanya bagaimana ia bisa sampai pada tingkatan seperti ini, Gales menjawab:
Saya tidak pernah benar-benar berlatih gaya petikan atau penjarian tertentu. Hal ini benar-benar hanya tergantung pada dorongan dan inspirasi saya untuk mempelajari apa pun yang ingin saya pelajari.
Saya akan selalu mencari tahu, apa pun cara ajaib yang datang kepada saya. Dibutuhkan orang-orang seperti Anda dan yang lainnya untuk mengajukan pertanyaan teknis seperti "Bagaimana Anda bisa melakukan lick dua kali ke bawah dan tiga kali ke atas ini? Dan, sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana semua itu bisa terjadi." Â
Saat membaca kalimat-kalimat di atas, mengulang ungkapan saya dalam Tribute, saya merasa begitu religius melalui musik.Â
'Heretika' dalam Semesta Gitar
Teknik bermain gitar Eric Gales yang terkesan heretik membuka mata kita bahwa dunia ini memang penuh kejutan. Sama seperti halnya saat Jimi Hendrix yang merevolusi dunia gitar dengan teknik dan pilihan sound-nya, lalu Eddie van Halen dengan inovasi berikutnya, maka Eric Gales dan beberapa genius gitar lainnya sedikit banyak akan melakukan hal yang sama. Inovasi - atau dalam bahasa agama, bid'ah -Â memerlukan kedewasaan dalam menyikapinya. "There are more things in heaven and earth, Horatio, / Than are dreamt of in your philosophy," ungkap Hamlet - yang entah mengapa terlintas dalam benak saya saat ingin mengakhiri tulisan ini.
Kejutan memang diperlukan untuk menjaga kita tetap sebagai manusia. Kejutan adalah bentuk lain dari keterbatasan kita sebagai hamba semata dari Pencipta kita Yang Maha Segala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H