Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Unorthodoxy

28 Juli 2024   02:00 Diperbarui: 28 Juli 2024   06:31 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/

"Akar kata dari bahasa Yunani untuk tidak ortodoks adalah orthos, atau 'benar', dan doxa, atau 'pendapat'. Jadi, seseorang yang keyakinannya ortodoks memiliki 'pendapat yang benar', sedangkan orang yang tidak ortodoks, tidak. Definisi ini telah berkembang sehingga makna tidak ortodoks lebih dekat dengan 'tidak biasa' atau 'inovatif' daripada sekadar 'salah'," lansir laman Vocabulary.

Saya tidak akan berbicara tentang ortodoksi dalam agama atau ideologi. Ini tentang seorang Eric Gales. "Ada beberapa elemen yang menonjol dalam permainan Eric. Tekniknya sangat mengesankan, bermain dengan tangan kiri dan dawai gitarnya dipasang dengan urutan terbalik. Pengaruh Eric Johnson dapat dilihat pada pergeseran posisi tangga nada pentatonik minor dan pada baris-baris yang dipilih secara ekonomis," ulas Andy G. Jones di laman Guitar World. Sederhananya, Eric Gales memainkan right-handed guitar yang biasa kita jumpai sehari-hari untuk dimainkan secara left-handed alias kidal. "Eric Gales sangat teliti dalam mengatur setelan gitarnya dan suka menyetem gitarnya setengah langkah ke E flat. Seperti yang kita ketahui bersama, gitar umumnya disetel E-A-D-G-B-E. Untuk menyetel gitar Anda ke E flat, Anda harus menurunkan setiap senar ke bawah setengah langkah. Oleh karena itu, penyeteman baru Anda adalah Eb Ab Db Gb Bb Eb," jelas blog Roadie dalam Backward and Upside-Down in E-Flat feat. Eric Gales.

Unorthodoxy by Accident

Semua berawal dari Eugene Gales, kakak dari Eric. Eugene yang kidal, mengajari Eric cara bermain gitar. Meskipun Eric secara alami tidak kidal. Tanpa ragu, Eric belajar memainkan gitar untuk yang bertangan kanan dengan secara kidal. Dengan demikian, gitar Eric terbalik yang berarti bahwa senar E yang lebih rendah berada di bagian bawah. "Dia telah mendobrak standar stereotip permainan gitar dan telah berhasil dengan sangat baik untuk menjadi unik dan juga mudah diingat, yang mana hal ini bukanlah hal yang mudah," simpul Roadie. Inilah yang saya maksud sebagai unorthodoxy seorang Eric Gales. 

Amit Sharma dalam Eric Gales interview: "I asked Stevie Ray Vaughan for an autograph and he said ‘Only if you sign one for me first!'" di Music Radar, menulis bahwa saat Eric ditanya tentang seberapa besar pengaruh bermain dengan tangan kiri dan posisi gitar terbalik terhadap sound-nya. Eric menjawab:

Filosofi saya selalu 'Saya akan terus memikirkan hal ini sampai saya mendapatkannya, bahkan jika itu membutuhkan waktu berhari-hari, berminggu-minggu atau berbulan-bulan, saya akan terus melakukannya. Dan entah bagaimana, mencari tahu cara saya sendiri dalam melakukan sesuatu, meniru para pahlawan saya, berubah menjadi orang lain yang mengatakan, 'Wow, dia punya gayanya sendiri, karena kedengarannya berbeda!

Saya tidak tahu apakah ada suara yang berbeda antara pemain kidal dan pemain non-kidal, dari bending hingga vibrato, pull-off dan hammer-on, legato hingga lick dan sebagainya. Saya tidak tahu. Orang-orang bertanya kepada saya tentang keuntungan dan kerugian bermain gitar dengan tangan kiri dan terbalik. Mungkin ada beberapa akord yang bisa saya mainkan dengan senar yang lebih terbuka. Saya tidak ingin menyebutnya sebagai keuntungan atau kerugian, tetapi tentu saja, pasti ada beberapa jangkauan alternatif yang dapat saya capai daripada yang sulit dicapai oleh beberapa pemain non-kidal.

Namun, tidak ada yang bisa dilakukan oleh pemain non-kidal yang terasa mustahil bagi saya. Saya tahu inspirasi akan mendorong saya untuk mencari tahu. Saya mungkin harus menggunakan ibu jari atau apa pun, namun tidak ada yang terlarang. Semuanya adalah permainan terbuka... Saya akan menggunakan kaki dan jari-jari kaki saya jika perlu (tertawa)!

Definisi bahwa unorthodoxy telah berkembang sehingga makna kata ini lebih dekat dengan 'tidak biasa' atau 'inovatif' alih-alih sekadar 'salah' semakin terasa benarnya dalam kasus Eric Gales.

Little Wing dalam Cita Rasa Jazz

Tahun 2017 lalu, bertempat di Whelans Dublin, Irlandia, Eric Gales memainkan komposisi Little Wing dari Jimi Hendrix. "Interpretasi yang jazzy, permainan manis yang dilakukannya di awal, reharmonisasi akord yang indah, dan yang paling penting, saya tidak menyangka akan mendapatkan suara sekaya itu. Versi yang benar-benar luar biasa," komentar salah seorang penyimak video yang unggah di kanal YouTube @sunheart. Saya setuju sekali. Namun tidak adil bila mengabaikan Coddy Wrigth di posisi bass dan Nick Hayes pada drum. Keduanya mengingatnya kita pada posisi Noel Redding dan Mitch Mitchell bagi Jimi Hendrix.

Interpretasi Gales terasa unik dan khas. Bagi saya bahkan lebih unik dari apa yang dilakukan oleh Jeff Beck dan Guthrie Govan. Atau bahkan, bila akan dilakukan oleh Joscho Stephan dalam genre Gypsy-nya. Keunikan ini boleh jadi lebih disebabkan oleh unorthodoxy  cara bermain dan permainan Eric Gales tersebut. "Saya tidak melihat diri saya sebagai yang nomor satu. Maksud saya, tidak ada yang nomor satu bagi saya. Ada beberapa jalur yang berbeda dan setiap orang memiliki jalur yang sesuai. Saya hanya mencoba melakukan bagian saya," ujar Eric berfilsafat sebagaimana dikutip oleh Sharma. Menempuh jalur sendiri, sesepi apapun itu, akan menjadikan sang penempuhnya memiliki kekhasan jalur tempuhannya. Inilah yang dilakukan oleh seorang Eric Gales.

Saat ditanya bagaimana ia bisa sampai pada tingkatan seperti ini, Gales menjawab:

Saya tidak pernah benar-benar berlatih gaya petikan atau penjarian tertentu. Hal ini benar-benar hanya tergantung pada dorongan dan inspirasi saya untuk mempelajari apa pun yang ingin saya pelajari.

Saya akan selalu mencari tahu, apa pun cara ajaib yang datang kepada saya. Dibutuhkan orang-orang seperti Anda dan yang lainnya untuk mengajukan pertanyaan teknis seperti "Bagaimana Anda bisa melakukan lick dua kali ke bawah dan tiga kali ke atas ini? Dan, sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana semua itu bisa terjadi."  

Saat membaca kalimat-kalimat di atas, mengulang ungkapan saya dalam Tribute, saya merasa begitu religius melalui musik. 

'Heretika' dalam Semesta Gitar

Teknik bermain gitar Eric Gales yang terkesan heretik membuka mata kita bahwa dunia ini memang penuh kejutan. Sama seperti halnya saat Jimi Hendrix yang merevolusi dunia gitar dengan teknik dan pilihan sound-nya, lalu Eddie van Halen dengan inovasi berikutnya, maka Eric Gales dan beberapa genius gitar lainnya sedikit banyak akan melakukan hal yang sama. Inovasi - atau dalam bahasa agama, bid'ah - memerlukan kedewasaan dalam menyikapinya. "There are more things in heaven and earth, Horatio, / Than are dreamt of in your philosophy," ungkap Hamlet - yang entah mengapa terlintas dalam benak saya saat ingin mengakhiri tulisan ini.

Kejutan memang diperlukan untuk menjaga kita tetap sebagai manusia. Kejutan adalah bentuk lain dari keterbatasan kita sebagai hamba semata dari Pencipta kita Yang Maha Segala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun