Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

(Tentang) Bahagia

20 Juli 2024   09:03 Diperbarui: 21 Juli 2024   22:22 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by dreamstime.com

Keriangan Ilmiah     

Tidak kurang dari 10 tahun lalu. Saat pihak sekolah menemukan genting sekolah di area bawah seringkali diseraki pesawat-pesawat kertas yang diterbangkan anak-anak penghuni kelas lantai atas, saya asumsikan itu sebagai ungkapan keriangan ilmiah dalam berfisika. 

Untuk itu, saya ajukan lomba merancang pesawat kertas untuk diterbangkan dan disaksikan semua warga sekolah. Bila tidak keliru ingat, Kepala Sekolah pun turut menyaksikan atraksi pesawat kertas yang diterbangkan masing-masing perwakilan kelas. 

Gelak tawa diiringi tepukan menciptakan atmosfer riang saat pesawat-pesawat kertas tersebut mendemonstrasikan hukum-hukum fisika dengan segala kenaifannya. Beberapa rancangan pesawat secara terang-terangan menantang hukum fluida dan aerodinamika. 

Apa yang boleh jadi dalam benak perancangnya pesawat akan melakukan atraksi yang akrobatik nahasnya bukan saja 'ambyar' dalam kuasa hukum fisika malah tidak sedikit yang layaknya berkamikaze menghunjam keras ke teras lapangan. Keriangan ilmiah sontak memenuhi langit sekolah sederhana yang bersuasana kampung berudara sejuk tersebut.

Beberapa warga di sekitaran sekolah menganggap apa yang kami lakukan sebagai sebentuk kekonyolan. Beberapa menyebutnya sebagai penodaan atas keagungan citra sekolah. Saya bergeming dalam keyakinan bahwa ini adalah keriangan yang layak untuk anak-anak didik rasakan. 

Galileo Galilei, meskipun kisah percobaan dengan menjatuhkan batu dan kertas dari atas mungkin Menara Pisa merupakan legenda, akan tetapi ia benar-benar melakukan banyak eksperimen di laboratorium dan menggunakan bidang miring untuk memperlambat gerakan benda dan mengukur waktu jatuhnya secara lebih akurat. Eksperimen-eksperimen ini lebih didokumentasikan dengan baik dan memberikan bukti kuat untuk hukum gerak dan gravitasi yang ia rumuskan. 

Atau, Archimedes yang dikatakan telah diminta oleh Raja Hiero II untuk menentukan apakah mahkota raja terbuat dari emas murni atau dicampur dengan perak, tanpa merusak mahkota itu sendiri. 

Ketika Archimedes masuk ke dalam bak mandi dan melihat air meluap, dia menyadari bahwa volume air yang dipindahkan sama dengan volume bagian tubuhnya yang terendam. Ini memberinya cara untuk mengukur volume mahkota dan membandingkan kepadatannya dengan emas murni. Konon, Archimedes berlari setengah telanjang di jalanan Sirakusa sambil berseru "Eureka!" saking girangnya. 

Namun, kembali, meskipun ini adalah salah satu kisah terkenal dalam sejarah sains, sebagaimana banyak anekdot sejarah, kebenaran cerita ini sulit dipastikan karena berasal dari sumber-sumber kuno yang mungkin mengandung elemen legendaris atau dramatisasi. 

Newton juga tidak kalah menariknya, meskipun karakternya dingin dan penyendiri, ia dikisahkan membuat lubang di jendela kamarnya untuk mengamati cahaya adalah benar dan merupakan bagian penting dari eksperimen ilmiahnya dalam bidang optika. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun