Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Resep Jadi Guru Bahagia

5 Juli 2024   14:53 Diperbarui: 5 Juli 2024   18:29 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akan mencoba menjawabnya dengan pendekatan vikaris. Bukankah ilmu adalah cahaya, sebagaimana pepatah Arab, al-'ilmu nuurun wal-jahlu zhulmun - ilmu adalah cahaya dan kebodohan adalah kegelapan/keaniayaan? Dan bukankah semakin terang terlihat makna etimologis guru dalam bahasa Sanskerta sebagaimana yang disebutkan sebelumnya?

Sementara untuk jawaban serius dan sedikit filosofisnya, akan kita coba bincang dalam parag-paragraf berikut ini.

Pernyataan Klasik yang Mengusik

"Waah makin lebar saja nih," ujar orang yang selama ini saya kenal tiap ada pertemuan. Lebar merupakan bentuk penghalusan dari gemuk, sebuah ungkapan yang terhitung sering saya terima. Jawaban default yang saya berikan biasanya, "Iya nih, banyak masalah." Hehehe

Tapi kadang ada versi jawaban serius yang saya berikan. Meskipun media, budaya diet dan kebugaran, dan sebagian besar komunitas medis, menurut Danielle Kelvas dalam Why body weight isn’t an indicator of health, mungkin menyindir kegemukan, ternyata tubuh yang lebih kurus tidak selalu berarti tubuh yang lebih sehat. Orang yang bertubuh lebih kurus masih bisa memiliki masalah kesehatan yang signifikan. Demikian juga dengan orang yang bertubuh lebih besar mungkin tidak memiliki peningkatan risiko kematian atau masalah lainnya, menurut beberapa penelitian.

"Beberapa penelitian, telah menyimpulkan bahwa sebanyak 50% orang yang mungkin dianggap "obesitas" oleh komunitas medis menurut pengukuran BMI sebenarnya sehat dan tidak mengalami gejala sindrom metabolik, seperti tekanan darah tinggi, gula darah, dan kadar kolesterol yang tidak normal. Masalah-masalah ini sering kali menjadi indikator yang lebih penting bagi kesehatan seseorang secara keseluruhan dibandingkan dengan berat badan mereka," ungkap Kelvas. 

Saya tidak terlalu tertarik dengan perdebatan mana yang lebih sehat antara gemuk dan kurus. Berbadan gemuk, bila itu lahir dari kondisi bahagia yang seseorang syukuri, hemat saya akan sama baiknya dengan mereka yang memilih kurus dengan tujuan lebih mulia daripada sekedar idealitas berdasarkan indeks massa tubuh (IMB). Tidak ada yang salah dengan bersyukur dan berhati-hati.

Adapun untuk jawaban yang sedikit filosofis, sebagai guru melihat keberhasilan murid-muridnya, atau setidaknya melihat mereka berusaha untuk lebih baik daripada sebelum mereka bertemu saya, merupakan sumber kebahagiaan tersendiri. Bila setiap kebahagiaan disyukuri dan itu membuat tubuh lebih efektif dalam mengkonversi asupan menjadi penambahan massa tubuh, tidak terlalu sulit untuk membayangkan pertambahan IBM dengan rasio jumlah murid yang dimiliki selama sekian tahun menjadi guru. Saya punya banyak alasan untuk bahagia. Dan saya rasa itu tidak salah sama sekali.

Malah, memodifikasi sebuah seloroh yang konon - kalau tidak salah - dari Stephen Hawking, jika saya bertemu jin yang suka mengabulkan permintaan (biasanya hanya sampai tiga, lho), maka saya akan mengajukan tiga permintaan berikut:

Pertama, saya ingin semua kebahagiaan yang saya dapatkan selama ini terus bertambah;

Kedua, saya ingin semua orang sebahagia saya dan itu membuatnya cukup gemuk untuk dikategorikan kurus kering;  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun