Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi atas Pagi Berpuasa di Hari Raya Idul Adha

17 Juni 2024   06:49 Diperbarui: 17 Juni 2024   08:57 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa terasa, lima belas menit lagi salat Id akan dimulai. Saya hentikan dulu di sini untuk saya sambung selepas salat Id, ya.

Alhamdulillah, salat dan khutbah Id sudah diikuti dengan khidmat. Tentu saja ritual salaman untuk saling mengucapkan selamat Hari Raya Iduladha pun telah diikuti. Kita lanjut sedikit lagi refleksi pagi Iduladha ini.

Ketiadaan Tuhan kecuali Allah satu-satunya mengimplikasikan bahwa Dia dengan segala skema-Nya yang dirancang untuk Nabi Ibrahim akan menjaga setiap detail manifestasinya. Bayangkan, dari dua wujud yang diasingkan - yang darinya nama Paran, kawasan yang kemudian kita kenal sebagai Mekah berasal, yakni farrani, yang artinya dua orang yang melarikan diri - lahir sosok nabi yang paling agung, Nabi Muhammad saw. Nabi yang berasal dari keturunan Nabi Ismail ini kemudian melalui syari'at yang dibawanya mengabadikan peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim as berupa ibadah Haji dan pengorbanan hewan. Bukan hanya itu, Nabi dari keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim (alaihimas-salam) ini bahkan memuliakan reputasi keturunan Nabi Ibrahim as dari jalur putra beliau Ishak as. 

Bila Tuhan lebih dari satu, dan na'udzibillah berbagi kedaulatan dengan dengan tuhan selain-Nya, maka skema-Nya bukan hanya tidak akan seagung itu bahkan dipastikan penuh kerancuan dan kekacauan. Inilah kandungan yang tersirat dalam gema  Laa ilaaha illallahu Allahu Akbar. 

Kini kita tiba pada bagian akhir dari kalimah takbir: Allahu Akbar walillahil-hamdu. Melalui renungan kontemplatif dan reflektif berkenaan dengan makna Iduladha, kita sampai pada moment epifanik yang memaksa kalbu dan pikiran untuk secara esoterik bergumam walillahil-hamdu - maka hanya bagi Engkaulah segala puji, ya Allah.          

Inilah refleksi atas pagi berpuasa di Hari Raya Idul Adha tahun ini.

Eid Mubarak untuk kita semua!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun