Kemarin siang, sepulang dari sekolah, sebuah notifikasi muncul di bagian atas layar hp. Saya tekan sedikit lama sambil sedikit ditarik ke bawah. Terbaca: "AFRICA but it's all on ONE BASS". Ternyata  Africa, sebuah lagu hits dari grup band Toto, dicover oleh Charles Berthoud. Satu dari sedikit kanal YouTube yang saya ikuti.Â
Menurut satu sumber, pemain bass band ini, David Hungate yang mengajukan nama Toto. Kata tersebut berasal kata Latin in toto yang berarti "mencakup semua". Toto - yang darinya kata total berasal - menunjukkan bahwa para anggota band ini telah bermain dalam begitu banyak rekaman dan begitu banyak genre musik, maka mereka mengadopsi nama "Toto" sebagai nama mereka. Saya sendiri memiliki teman SD yang bernama itu.Â
Kembali kepada lagu Africa, keyboardist Toto sekaligus penulis lagu ini, David Paich saat diwawancarai Dave Simpson dari The Guardian bercerita:
"Salah satu alasan saya bergabung dengan band rock adalah untuk melihat dunia. Sebagai seorang anak, saya selalu terpesona oleh Afrika. Saya menyukai film tentang Dr. Livingstone dan para misionaris.Â
Saya bersekolah di sekolah Katolik khusus anak laki-laki dan banyak guru-gurunya yang pernah melakukan pekerjaan misionaris di Afrika. Mereka mengatakan kepada saya bagaimana mereka memberkati penduduk desa, Alkitab mereka, buku-buku mereka, hasil panen mereka dan, ketika hujan turun, mereka akan memberkati hujan. Dari situlah kalimat pengait - "Saya memberkati hujan yang turun di Afrika" - berasal." Â
Paich juga menyitir kehidupan para penginjil yang bersumpah untuk membujang demi agama. "Mereka mengatakan bahwa kesepian dan hidup membujang adalah hal yang paling sulit dalam hidup di luar sana.Â
Beberapa dari mereka tidak pernah berhasil menjadi imam karena mereka membutuhkan teman. Jadi saya menulis tentang seseorang yang terbang untuk menemui seorang misionaris yang kesepian. Ini adalah kisah cinta yang romantis tentang Afrika, berdasarkan apa yang selalu saya bayangkan. Deskripsi lanskapnya yang indah berasal dari apa yang saya baca di National Geographic," jelasnya.
Berkenaan dengan lagu ini, gitaris Toto, Steve Lukather, seperti dikutip dari Toto: how we made Africa merasa ganjil atas judul dan isi lagu tersebut. Lukather bertanya kepada Paich, "Dave, ini tentang Afrika, bro? Kita ini kan dari Hollywood utara. Apa yang sebenarnya sedang kamu tulis? 'Aku memberkati hujan yang turun di Afrika? Apakah kamu ini Yesus, Dave?"
Bukan itu saja,  Lukather pun menurut Song Facts, mengatakan kepada Rock Eyez bahwa lagu ini hampir saja tidak masuk dalam album dan "seorang pria bernama Al Keller, yang bekerja di CBS" yang meyakinkan mereka untuk memasukkannya ke dalam album. Lukather menambahkan: "Saya pikir ini adalah lagu terburuk dalam album ini. Itu tidak cocok, liriknya tidak masuk akal dan saya bersumpah bahwa jika lagu itu menjadi hit, saya akan berlari telanjang di Hollywood Boulevard!"
Lukather salah. Africa terbukti menjadi single nomor satu di seluruh dunia dan masih diputar di mana-mana hingga sekarang. "Ke mana pun saya pergi, orang-orang tahu lagu itu... itu aneh! Untuk sebuah lagu yang saya dan Dave tulis di ruang tamu rumahnya, orang-orang mengenalnya di Indonesia!" ungkapnya. Nampaknya yang ia maksud adalah konsep aransemen lagu Africa mengingat penulis lagu tersebut adalah David Paich dan Jeff Porcaro, drumer Toto.