"Kita harus berhenti menganggap Arab sebagai negeri gurun dan barbar; sebaliknya, itu adalah pusat perdagangan dunia kuno, dan Muslim yang keluar dari sana untuk menaklukkan umat Kristen dan menemukannya kerajaan-kerajaan yang ada, hanyalah penerus dari kerajaan-kerajaan yang dulu pernah mempunyai kerajaan-kerajaan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap nasib Timur."
Kembali kepada universalitas musik, pernyataan Sayce di atas hanya sebagai pelengkap saja. Arab dan non-Arab, Barat-Timur, atau apapun polarisasi yang dicitrakan ada, dalam semesta musik semuanya luruh. Selain musik, semesta universal lainnya adalah ajaran cinta sebagaimana diungkapkan Nabi Muhammad saw 14 abad lalu:
“Orang Arab tidak lebih unggul dibandingkan non-Arab. Dan non-Arab tidak lebih unggul dibandingkan orang Arab. Kulit putih tidak lebih unggul dari kulit hitam, dan kulit hitam tidak lebih unggul dari kulit putih, kecuali atas sikap dan perbuatan yang baik.”
Musik dan cinta adalah kita, manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H