Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Via Positiva, Beragama dengan Ceria

3 April 2024   15:02 Diperbarui: 3 April 2024   16:29 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Panenjoan dari arah lapangan Panejoan, Sukasari (Dokumentasi Pribadi) 

Kampung Mekarjaya berada di kedusunan Cigunungtilu. Awalnya nama kampung tersebut Cituak. Namun, akhir-akhir ini berganti nama dalam catatan pemerintahan Desa Tenjowaringin, menjadi Mekarjaya. Tentang Cigunungtilu, sebagaimana dalam tulisan sebelumnya, Tenjowaringin, Sebuah Nama yang Bersejarah Panjang yang membincang toponimi kampung-kampung di Tenjowaringin yang memiliki hubungan dengan Gunung Cikuray. Pun demikian halnya ternyata dengan Cigunungtilu. Kata 'tilu' dalam bahasa Sunda artinya tiga. Kata 'tilu' yang dilekatkan pada gunung inilah yang menjadi kuncinya.

Dalam bukunya Bijragen tot de kennis van het Hindoeisme op Java, sebagaimana dikutip Dr. Rakeeman R.A.M. Jumaan dalam tulisannya, Keturunan Prabu Siliwangi di Samida Srimanganti, Jan Frederik Gerrit Brumund menulis:

Zoo is ook, zeide ons Lange, de top van den Tjikoerai (Bandong, Preangerlanden), die blijkbaar door mensehelihanden gelijk gemaakt, en door omgangen in eenige boven elkander gelegen terrassen verandered; een vorm, voegt hij her bij, die ons doet denken aan de tempel-ruinen, waarvan Boroboedoer de hoofdtype is.

"Demikian juga, kata Lange, puncak Cikuray (Bandung, kawasan Priangan), yang tampaknya telah diratakan oleh tangan-tangan manusia, dan diubah dengan cara melingkar menjadi beberapa teras yang terletak satu di atas yang lain; sebuah bentuk, tambahnya, yang mengingatkan kita pada reruntuhan candi-candi, di mana Borobudur adalah tipe utamanya."

Brumund mengutip informasi dari Ir. C.A. van Lange (1855) yang menyebutkan bahwa di Gunung Cikuray ada lokasi Pawikuan yang tertata dengan rapi. Rakeeman menduga, Cigunungtilu, sebagai toponimi kuno terkait dengan keberadaan tiga undakan di Cikuray ini.

Sensasi deg-degan saat membonceng istri menuruni jalan menurun tajam, licin dan berkelok tunai sudah dibayar rasa syukur atas hipotesis berkenaan dengan toponimi dusun yang saya kunjungi tersebut.

Gunung Cikuray yang Bersembunyi

Sebelum pulang, saya sempatkan untuk mengambil gambar Gunung Cikuray. Bukit Panenjoan juga saya ambil gambarnya. Namun, rupanya, Cikuray menyembunyikan puncaknya di balik saputan awan mendung sepanjang pagi menjelang siang ini.

Gunung Cikuray dari kaki bukit Panenjoan (Dokumentasi Pribadi)
Gunung Cikuray dari kaki bukit Panenjoan (Dokumentasi Pribadi)

Bukit Panenjoan dari arah lapangan Panejoan, Sukasari (Dokumentasi Pribadi) 
Bukit Panenjoan dari arah lapangan Panejoan, Sukasari (Dokumentasi Pribadi) 

Jelang pukul 14.00 layanan posyandu pun selesai. Sebagai guru yang sudah mengajar 24 tahunan, sisi lain dari kunjungan ke posyandu adalah bertemu dengan 'cucu-cucu' dari lulusan Al-Wahid, sekolah tempat saya mengajar. Tanpa terasa saya telah berumur. Akan tetapi, sebutan tua masih jauh di depan sana. Hehehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun