Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Via Positiva, Beragama dengan Ceria

3 April 2024   15:02 Diperbarui: 3 April 2024   16:29 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Panenjoan dari arah lapangan Panejoan, Sukasari (Dokumentasi Pribadi) 

Saya menangkap benang merah yang sangat halus antara kelakarnya Gus Dur dengan paparan Gus Baha berkenaan dengan tarekatnya Imam Syadzili. Keduanya menggambarkan perspektif teologis katafatik yang merupakan kebalikan dari pendekatan afokatif atau via negativa. Cara pandang ceria seperti ini oleh beberapa ahli disebut dengan via positiva. Beragama dengan ceria.

Teringat akan sebuah ungkapan yang banyak diatribusikan kepada Sayyidina Ali yang sedikit lebih serius dalam ceria beragama. Maaf, saya sedikit bermajas oksimoron. Ungkapan yang saya maksudkan berbunyi:

Saat doaku terkabul, maka aku berbahagia, akan tapi jika Allah tidak mengabulkan doaku maka aku lebih berbahagia lagi. Karena, jika yang pertama adalah keinginanku, maka yang kedua adalah kehendak-Nya.     

Ada banyak varian redaksinya, namun intinya sama. Hanya saja uniknya, saya belum dapat sumber yang darinya kutipan tersebut diambil. Namun, menilik isi dari ungkapannya yang bagus, sebagai qaulul hikmah bolehlah kita sebagai via postiva dalam berdoa. 

Saya tambahkan satu lagi contoh betapa hal kecil selama dikerjakan dalam pendekatan Syadziliyah dapat menghasilkan hal yang luar biasa.

Mohammed Abdul Baseer, dilansir kanal YouTube, Muslim Community Center East Bay (MCC East Bay) Pleasanton, California pada 5 August 2022 mengisahkan:

"Malaikat Jibril  datang kepada Nabi saw, ketika beliau sedang berada di Tabuk dan berkata: 'Wahai Muhammad! Hadiri pemakaman Mu'awiyah Al-Muzani ra!' Nabi saw berangkat bersama para sahabatnya dan Jibril turun bersama 70.000 malaikat. Jibril kemudian membentangkan sayap kanannya di atas gunung-gunung dan mereka merendahkan diri mereka dengan merendahkan diri, dan dia membentangkan sayap kirinya di atas bumi dan bumi pun merendahkan dirinya dengan segala kerendahannya hingga kita dapat melihat Mekah dan Madinah. Kemudian Nabi saw, Jibril, dan para malaikat melakukan salat jenazah untuk sahabat tersebut. Ketika beliau saw selesai salat, beliau bersabda, 'Wahai Jibril! Apa yang mengangkat Mu'awiyah bin Mu'awiyah hingga mencapai derajat ini?' Malaikat Jibril menjawab: 'Dengan membaca Qul Huwallahu Ahad (Surah Al-Ikhlas) ketika duduk, berjalan dan berkendaraan.'"

Kisah ini, dikutip dari Kitab Sunanul Kubra, jilid 4 hal. 50, Mizanul I'itidal, jilid 5 hal. 39-40, nomor: 8628; Juga lihat Ibnu Katsir, kata pengantar Surat Al Ikhlas.

Inilah keutamaan dari via positiva.

Di Balik Hattrick Mengantar Istri

Tiga hari ini, saya berturut-turut menemani istri bertugas ke lapangan. Hari ini (Rabu, 3/4) saya mengantar ke dua Posyandu: Mekarjaya dan Sukasari. Lokasi posyandu yang pertama, Mekarjaya, bermedan cukup esktrem bagi pemotor payah seperti saya. Adrenalin mengalir kencang saat menapaki turunan panjang yang licin akibat sebelumnya diguyur hujan. Hikmahnya, saya jadi lebih saleh. Setidaknya jadi ingat kepada Sang Pemberi keselamatan, Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun